Senin, 28 Desember 2009

Jejak-jejak Masa Lampau


Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa besar di dunia tidak terbentuk dalam waktu sekejap. Bangsa Indonesia memerlukan waktu ratusan tahun atau bahkan ribuan tahun untuk dapat menjadi bangsa Indonesia seperti saat ini.
Wilayah nusantara yang terdiri atas ribuan pulau jelas memiliki sejarahnya sendiri-sendiri. Ada proses yang berbeda pada tiap wilayah dalam menciptakan kebudayaan dan karakteristik masyarakat.
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau telah meninggalkan jejak-jejak sejarah. Jejak-jejak yang ditinggalkan tersebut berguna agar pertistiwa yang telah terjadi dapat diketahui atau disampaikan kepada generasi berikutnya. Jejak-jejak masa lampau dapat berupa artefak, dokumen, monumen, bangunan bersejarah, kebudayaan daerah, prasasti, maupun saksi-saksi sejarah.

A.Jejak-Jejak Masa Lampau yang Berupa Artefak Jejak-jejak masa lampau yang berupa artefak berasal dari jaman prasejarah dimana belum dikenal bukti-bukti berupa tulisan. Artefak merupakan benda-benda atau alat-alat hasil kebudayaan manusia yang terbuat dari batu, tanah liat, dan perunggu. Berikut ini beberapa artefak yang ditemukan di bumi Nusantara tercinta.
1.Kapak Genggam
Alat ini berupa batu yang dibentuk menyerupai kapak.Alat tersebut belum bertangkai, sehingga cara memegangnya dengan cara digenggam.
2.Kapak Persegi
Alat berbentuk segi empat memanjang dan sisi depannya di asah hingga tajam. Alat ini berfungsi sebagai cangkul.
3.Sarkofagus
Sarkofagus berupa kubur batu. Bentuknya seperti lesung namun diberi tutup.
4.Bejana perunggu
Bejana berunggu berupa benda berbentuk seperti gitar spanyol yang tidak bertangkai. Permukaan luar benda tersebut di hiasi pula anyaman simetris.

B.Jejak-jejak masa lampau yang berupa dokumen
Peristwa-peristiwa penting di masa lampau ada yang berupa dokumen penting.Berikut ini adalah beberapa dokumen penting dari masa lampau.
1.Naskah teks proklamasi kemerdekaan indonesia
Naskah Teks Proklamasi ditulis tangan oleh Ir.Soekarno di rumah laksamana Tadashi Maeda. Naskah ini kemudian di ketik olah Sayuti Melik.
2.Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret)
Dokumen ini merpakan awal adanya orde baru di bawah pimpinan Soeharto. Dokumen ini menjadi salah satu sejarah penting bagi kehidupan bangsa indonesia.

C.Jejak-jejak masa lampau yang berupa monumen
Monumen merupakan bangunan yang di bangun dengan tujuan untuk membangkitkan kenangan atau kesan yang mudah terlupakan atas suatu peristiwa.Berikut ini adalah beberapa monumen yang ada di Indonesia.
1.MONAS (Monumen Nasional)
Monas berada di ibu kota Republik Indonesia yaitu Jakarta. Monumen ini di bangun untuk memperingati peristiwa–peristiwa seputar proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
2.Tugu Pahlawan
Tugu Pahlawan berada di Surabaya, Jawa Timur. Monumen ini dibangun untuk memperingati sekaligus mengenang semangat juang arek-arek Surabaya dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia.
3.Monumen Tugu Muda
Monumen Tugu Muda berada di Semarang, Jawa Tengah. Monumen ini dibangun untuk memperingati peristiwa Pertempuran 5 Hari di Semarang.
4.Monumen Pancasila Sakti
Monumen Pancasila Sakti terletak di Jakarta. Monumen ini dibangun guna mengenang para pahlawan Revolusi yang menjadi korban G 30 S/PKI.

D.Jejak-Jejak Masa Lampau yang Berupa Bangunan Bersejarah
Bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi jejak-jejak masa lampau bangsa Indonesia berupa candi-candi maupun bangunan yang lain.
1.Candi-candi
a.Candi Kalasan
Candi Kalasan dibangun oleh Raka I Panang Karan dari kerajaan Mataram Kuno sebagai persembahan pada Dewi Tara.
b.Candi Jawi
Candi setinggi 24 m ini dibangun atas perintah Kertanegara, Raja Singosari. Candi ini difungsikan sebagai tempat pendharmaan Kertanegara.
c.Candi Borobudur
Candi setinggi 42 m ini dibangun atas perintah Raja Wisnu pada tahun 770 masehi dan selesai di tahun 842 masehi pada masa pemerintahan Samarattungga.
d.Candi Sumberawan
Candi ini dibangun sebagai penghargaan atas kunjungan Hayam Wuruk ke wilayah kaki Gunung Arjuna.

2.Bangunan Bersejarah Bercorak Islam
Nisan Makam Sultan Malik As-Shaleh
Makam Malik Al-Saleh merupakan bukti atau jejak sejarah yang menunjukan masuknya Islam di Indonesia
Masjid Agung Demak
Masjid Demak dibangun oleh Wali Songo. Bangunan cungkupnya (atap masjid) yang menyerupai Pura di Hindu menunjukan akulturasi budaya Islam dengan Hindu serta budaya lokal Indonesia
Masjid Kudus
Masjid ini didirikan oleh Sunan Kudus.Bentuk bangunan masjid ini memiliki ciri khusus, yaitu bagian menaranya menyerupai Candi Hindu
Batu Nisan Ratu Nahrasiyah dari Samudera Pasai
Nisan ini berhiaskan kaligrafi kutipan surat yasin dan ayat kursi.

E.Jejak-Jejak Masa Lampau yang Berupa Prasasti
Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang dipahatkan pada batu/logam.Terdapat kurang lebih 3000 prasasti telah ditemukan yang berasal dari zaman Indonesia klasik. Berikut adalah beberapa prasasti yang merupakan Jejak-Jejak Masa Lampau Bangsa Indonesia.

1.Prasasti Yupa
Prasasti Yupa dari Kerajaan Kutai. Huruf yang digunakan adalah huruf pallawa dan Bahasa Sansekerta. Prasasti dibuat atas perintah Raja Mulawarman.
2.Prasasti Ciaruteun
Prasasti Ciaruteun ditemukan di dekat muara Cisadane. Prasasti yang ditulis pada batu besar di sertai cap sepasang telapak kaki ini merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara.
3.Prasasti Tugu
Prasasti Tugu ditemukan di Desa Tugu Cilincing, Jakarta Utara. Prasasti ini merupakan prasasti Tarumanegara yang terpanjang dan terpenting.

F.Jejak-Jejak Mas Lampau yang Berupa Kebudayaan
Bangsa Indonesia terdiri atas banyak suku. Tiap suku dari suatu daerah memiliki karakteristik dan kebudayaan yang berbeda dari suku daerah lain. Kebudayaan ini pun terbentuknya juga perlu proses.Berikut ini kebudayaan-kebudayaan daerah yang juga menjadi Jejak-jejak Masa Lampau bangsa Indonesia.
1.Upacara-upacara
a.Upacara Pembakaran mayat di Bali yang disebut Ngaben
b.Upacara Penguburan di Tebing
c.Upacara Perkawinan Suku Minangkabau yang menganut matrilineal
2.Lagu Daerah
a.Lir ilir
b.Cing Cangkeling
c.Cublak-cublak Suweng
3.Pakaian dan Perhiasan
4.Obat-obatan Tradisional
5.Kitab-kitab Kuno

a.Kitab Bharatayudha karangan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh
b.Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca
c.Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular
d.Kitab Pararaton

G.Jejak-Jejak Masa Lampau yang Berupa Saksi-saksi Sejarah
Saksi sejarah adalah seseorang yang pernah melihat atau menyaksikan terjadinya suatu peristiwa, tetapi bukan orang yang terlibat langsung dalam peristiwa tersebut. Berikut ini saksi-saksi sejarah yang juga merupakan bagian dari jejak masa lampau.
1.A.H. Nasution
Beliau adalah jenderal yang lolos dari penculikan yang dilakukan oleh Dewan Jenderal bentukan PKI.
2.B.M. Diah
B.M. Diah merupakan salah satu saksi sejarah pada awal Kemerdekaan Indonesia.
3.Des Alwi
Des Alwi merupakan seseorang yang kerap mendokumentasikan peristiwa-peristiwa penting pada masa pemerintahan Soekarno dan Soeharto.
4.Ahmad Soebarjo
Ahmad Soebarjo adalah tokoh dari Golongan Tua yang berhasil meyakinkan Golongan Muda agar mau melepaskan Bung Karno dan Bung Hatta dari Rengasdengklok. Selanjutnya beliau juga turut andil dalam penyusunan Teks Proklamasi.
5.Chaerul Saleh
Chaerul Saleh merupakan tokoh dari Golongan Muda. Chaerul Saleh-lah yang mendengar berita kekalahan Jepang dari Radio BBC Inggris. Beliau dan teman-temannya melihatnya sebagai peluang untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

H.Menulis Kembali Jejak-jejak Masa Lampau Bangsa Indonesia
Dalam menulis kisah sejarah dari jejak-jejak masa lampau dipilih topik untuk membatasi objek penulisan yaitu topik yang workable, artinya topik yang dapat dikerjakan dalam waktu dan biaya yang tersedia sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terlalu luas/terlalu sempit. Pemilihan topik juga didasarkan pada :
a.Kedekatan Emosional
Kedekatan emosional akan memberikan dorongan yang besar bagi terselesaikannya penulisan sejarah.Begitu juga seseorang yang berkaitan dengan kota, organisasi,birokrasi, tokoh, peristiwa, dan perusahaan. Hal terpenting dalam pemilihan topik yang sedang dikerjakan diyakini berharga dan bermanfaat.
b.Kedekatan Intelektual
Seseorang yang memiliki kedekatan emosional juga akan memiliki kedekatan intelektual. Seorang yang tertarik terhadap masalah pedesaan, tentunya akan membaca buku apa saja yang berhubungan dengan desa, petani, tanah, geografi pedesaan, dan ekonomi pedesaan. Dengan demikian, seseorang tersebut sudah memiliki konsep tentang permasalahan penelitian yang akan dihadapi.

Tidak ada komentar: