Sabtu, 26 Desember 2009

Prinsip Dasar Ilmu Sejarah

1.Apakah Sejarah itu ?
Umumnya sejarah dikenal sebagai informasi mengenai kejadian yang sudah lampau. Dengan mempelajari sejarah kita akan mendapat gambaran tentang kehidupan masyarakat di masa lampau atau mengetahui peristiwa–peristiwa yang terjadi di masa lampau. Peristiwa maupun kejadian di masa lampau dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa yang akan datang.

2.Arti Sejarah
Dan secara etimologi kata sejarah berasal dari Bahasa Arab yaitu dari kata Syajarotun dan akhirnya menjadi kata Sejarah, yang artinya adalah pohon. Pohon memiliki makna filosofis, yaitu patah tumbuh hilang berganti. Jadi sejarah sama artinya dengan pohon yang terus berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks atau ke tingkat yang lebih maju.
Dalam Bahasa Arab sendiri ilmu yang mempelajari kisah–kisah pada masa lalu disebut Tarikh. Dalam Bahasa Inggris kata sejarah dikenal dengan sebutan History yang berasal dari Bahasa Yunani yaitu Istoria. Menurut orang Yunani history adalah catatan tentang orang pandai, artinya hanya orang pandai yang mampu mengambil peran besar bagi masyarakatnya. Sedangkan dalam Bahasa Jerman kata sejarah disebut Geschicht, yang artinya sesuatu yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

Dibawah ini pengertian sejarah menurut para ahli sejarah.
a.Herodotus
Dikenal dengan sebutan The Father of History mengemukakan bahwa “Sejarah tidak berkembang ke arah depan dengan tujuan pasti, melainkan bergerak seperti garis lingkaran yang tinggi rendahnya diakibatkan oleh keadaan manusia”.
b.Ibnu Khaldun
Di bukunya yang berjudul “Mukadimah” dijelaskan bahwa sejarah adalah “Catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan – perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu”.
c.W.J.S Poerwadarminta
Dalam bukunya Kamus Umum Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian sebagai berikut:

Sejarah berarti silsilah atau asal usul
Sejarah berarti kejadian atau peristiwa yang benar–benar terjadi pada masa lampau.
Sejarah berarti ilmu, pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar–benar terjadi pada masa lampau.
d.R. Moh. Ali
Di dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia menegaskan pengertian sejarah sebagai berikut:
Jumlah perubahan–perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan disekitar kita.
Cerita tentang perubahan–perubahan, kejadian atau peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan–perubahan kejadian dan peristiwa dalam kenyataan di sekitar kita.
Jadi dapat disimpulkan bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.
Sebagai bagian dari ilmu sosial, sejarah memiliki ciri tersendiri, khususnya dalam sudut pandang maupun model.

Sejarah ada setelah manusia ada di muka bumi. Sejarah mempunyai sifat yang spesifik dibanding ilmu lainnya yaitu :
1)Masa lalu yang dilukiskan menurut urutan waktu atau kronologis.
2)Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas.
3)Peristiwa sejarah menyangkut masa lampau, masa kini dan masa yang akan datang (tiga dimensi).
4)Kebenarannya bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apabila ditemukan data pembuktian yang baru.


B. Peristiwa yang abadi
Peristiwa sejarah merupakan suatu peristiwa abadi, karena peristiwa tersebut tidak berubah–ubah dan tetap dikenang sepanjang masa.

C. Peristiwa yang penting / Peristiwa besar
Peristiwa sejarah merupakan peristiwa penting dan dapat dijadikan momentum, karena mempunyai arti dalam menentukan kehidupan orang banyak

Unsur penting dalam sejarah:
•Manusia
•Waktu
•Tempat / Ruang
•Perubahan
•Keberlanjutan

1. Sejarah sebagai Peristiwa, Kisah, Ilmu dan Seni
a. Sejarah Sebagai Peristiwa
Karena peristiwa sejarah itu benar–benar ada dan terjadi, kemudian kejadian sejarah dianggap sebagai kenyataan sejarah. Peristiwa – peristiwa yang telah terjadi di masa lampau menjadi materi yang sangat penting dalam pembahasan ilmu sejarah. Tidak setiap peristiwa tercatat dalam catatan sejarah. Yang tercatat adalah hanya peristiwa yang unik, yang hanya sekali terjadi, dan merupakan peristiwa penting seperti yang tercatat pada ciri–ciri sejarah di halaman sebelumnya.

a.Sejarah sebagai Kisah
Sejarah sebagai Kisah itu tidak pernah lepas dari peristiwa–peristiwa sejarah yang telah terjadi di masa lampau yang berupa ingatan manusia yang bersifat oral history karena peristiwa–peristiwa dan kejadian–kejadian yang telah terjadi di masa lampau.
Dalam bentuk kisah sejarah inilah peristiwa masa lalu di hadirkan kembali sebagai data sejarah.

b.Sejarah sebagai Ilmu
Berikut ini adalah para ilmuwan yang berpendapat mengenai sejarah. Menurut Burry, sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan, tidak kurang dan tidak lebih. York Powell menyatakan bahwa sejarah bukanlah sekedar suatu cerita yang indah, instruktif, dan mengasyikkan, tetapi merupakan cabang ilmu pengetahuan.

1. Empiris
Ilmu sejarah termasuk ilmu – ilmu empiris. Kata empiris berasal dari kata Yunani empeiria yang berarti pengalaman. Jadi dapat kita simpulkan bahwa empiris artinya sejarah itu diperoleh dari hasil penelitian, percobaan, dan pengamatan yang telah dilakukan.

2.Memiliki Objek
Sejarah memiliki objek sebagai bahan kajiannya. Adapun objek sejarah adalah manusia dengan waktu. Dengan kata objek sejarah adalah kehidupan masa lampau namun dapat dikaitkan dengan masa sekarang dan masa yang akan datang. Akan tetapi objek sejarah lebih ditekankan kepada manusia dalam sudut pandang waktu.

3.Memiliki Teori
Dalam bahasa Yunani theoria berarti renungan. Jadi sejarah mempunyai teori artinya berisi satu kumpulan tentang kaidah pokok suatu ilmu. Ada banyak teori, seperti teori tentang nasionalisme, teori geopolitik, teori Challenge and Response oleh Arnold Toynbee, teori konflik sosial dari Karl Marx, dan teori Future Shock oleh Alfin Tofler.
4. Memiliki Metode
Methodos dalam bahasa Yunani berarti cara. Dari situlah sejarah dipisahkan, ada sejarah ilmiah dan ada sejarah populer. Sejarah ilmiah yang juga dikenal sebagai sejarah akademis dalam pembahasannya lebih banyak menggunakan metode ilmiah sehingga terkesan kaku untuk dibaca. Sedangkan sejarah populer dengan berlandaskan kesusastraan menjadi lebih menarik untuk di baca. Dalam penelitian, sejarah mempunyai metode tersendiri yaitu :

oHeuristik
Istilah heuristik berasal dari bahasa Yunani heurisken yang artinya menemukan. Dalam kata heuristik berarti tahap pencarian sumber sejarah baik sumber lisan, tertulis, atau benda. Selain itu, dikenal dua macam sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder.

oVerifikasi
Tahap mengkritik isi sumber dalam ilmu sejarah.

Kritik Intern adalah kritik terhadap isi dari suatu peninggalan sejarah, seperti isi prasasti, isi kitab kuno, isi dokumen dll.
Kritik Ekstern adalah kritik terhadap keaslian dari sumber – sumber sejarah yang ada. Dengan cara :
Tipologi, yaitu penentuan berdasarkan bentuk (tipe) dari benda peninggalan.Stratifikasi, yaitu penentuan umur relatif suatu benda berdasarkan lapisan tanah tempat benda tersebut ditemukan.Kimiawi, yaitu penentuan berdasarkan unsur – unsur kimia.

oInterpretasi
Tahap penafsiran fakta – fakta sejarah sudah di dapatkan. Penafsiran ini dapat dilakukan melalui cara analisis & sintesis.
oHistoriografi
Tahap penulisan kembali suatu peristiwa sejarah sebagai sebuah bentuk catatan sejarah atau dalam kata lain historiografi merupakan penghubung dari data menjadi sejarah.

c.Sejarah Sebagai Seni
Sejarah dikatakan sebagai seni sebab dalam rangka penulisan sejarah, seorang sejarawan memerlukan intuisi, imajinasi, emosi, dan gaya bahasa selain itu juga disajikan dengan memperhatikan keindahan bahasa dan seni penulisan.
Intuisi
Yaitu pemahaman langsung dan insting selama masa penelitian berlangsung. Dalam hal ini, cara kerja sejarawan sama dengan cara kerja seorang seniman.
Imajinasi
Dalam melakukan pekerjaannya seorang sejarawan harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, dan apa yang terjadi sesudah itu.
Emosi
Pada masa penulisan sejarah zaman Romantik, yaitu pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, sejarah dianggap sebagai cabang dari sastra. Akibatnya, dalam penulisan sejarah disamakan dengan menulis sastra. Oleh karena itu, dalam penulisan sejarah harus dengan keterlibatan emosional.

Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang baik, bukan berati gaya bahasa yang berbunga-bunga. Sering kali gaya bahasa yang lugas justru lebih menarik. Gaya bahasa yang berbelit – belit dan tidak sistematis merupakan gaya bahasa yang buruk.


2.Periodisasi, Kronologi, Kronik, Historiografi
a.Periodisasi
Periodisasi bisa diartikan sebagai pembagian menurut zaman. Hal ini di maksudkan untuk mempermudah dalam memahami perkembangan yang terjadi dalam sejarah perkembangan manusia. Pembuatan periodisasi dalam sejarah bisa didasarkan pada urutan abad, hasil teknologi kebudayaan, ataupun menurut pengertian dinasti dan juga taraf perkembangan ekonomi.

b.Kronologi
Kronologi dapat diartikan urutan waktu dari sejumlah kejadian atau peristiwa.Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung sesuai dengan urutan waktu sehingga peristiwa-peristiwa sejarah tidak terjadi secara melompat-lompat urutan waktunya atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis).

c.Kronik
Kata kronik ditemukan dalam sejarah dinasti – dinasti dan kerajaan Cina. Pada dasarnya merupakan daftar angka tahun dengan pernyataan peristiwa.Kronik diartikan juga bahan-bahan yang masih saling lepas.

d.Historiografi
Historiografi merupakan suatu upaya untuk menyampaikan suatu peristiwa kepada masyarakat umum dalam bentuk tulisan yang disusun secara ilmiah dengan menggunakan metode-metode tertentu.
Historiografi memiliki tujuan :
a.Sekedar kemenangan pribadi
b.Koreksi
c.Kisah kepahlawanan
d.Sebagai apologi

6.Kegunaan Sejarah
Dengan dimensi yang luas, apa guna mempelajari sejarah? Maka pada kajian kali ini kalian akan mendapatkan kegunaan dari sejarah.
Secara garis besar ada dua guna sejarah, yaitu guna intrinsik yakni bermanfaat bagi sejarah itu sendiri, dan guna ekstrinsik, yakni bermanfaat bagi penikmat/ pemakai sejarah.

1)Guna Intrinsik mencakup:
-Sejarah sebagai ilmu
-Sejarah sebagai cara untuk mengetahui masa lalu
-Sejarah sebagai pernyataan pendapat
-Sejarah sebagai profesi.

2)Guna Ekstrinsik meliputi:
-Sejarah sebagai pendidikan moral
-Sejarah sebagai pendidikan penalaran
-Sejarah sebagai pendidikan politik
-Sejarah sebagai pendidikan kebijakan
-Sejarah sebagai pendidikan perubahan
-Sejarah sebagai pendidikan masa depan
-Sejarah sebagai pendidikan keindahan
-Sejarah sebagai ilmu bantu
-Sejarah sebagai latarbelakang
-Sejarah sebagai bukti.

Kegunaan Sejarah dalam kehidupan masyarakat :
a.Memberikan Kesadaran Waktu
b.Memberikan Pelajaran yang Baik
c.Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme)
d.Memberikan ketegasan Identitas Nasional dan Kepribadian Suatu Bangsa
e.Sumber Inspirasi
f.Sarana Rekreatif.

Kita sering bingung dan bertanya apa fungsi sejarah pada masa sekarang, ditengah konflik di kalangan masyarakat dan penyelenggara negara? Juga ditengah gejolak disintegrasi bangsa, yang menurut penyelenggara negara dianggap sebagai gerakan separatisme? Setidaknya terdapat tiga fungsi sejarah:
1.Membangun kembali penghargaan dan komitmen terhadap heterogenitas antar etnis dan golongan
2.Memberikan identitas dan perspektif nasional ditengah masyarakat global
3.Memberikan inspirasi sekaligus cerminan betapa bangsa ini dibangun lewat proses sejarah yang begitu lama dan unik.

Tidak ada komentar: