Senin, 28 Desember 2009

Metodologi Penelitian Sejarah



A. Dasar-Dasar Penelitian Sejarah
1.Tahap Penelitian Sejarah
Sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari peristiwa–peristiwa atau kejadian–kejadian yang terjadi pada masa lampau dalam lingkup kehidupan manusia. Peristiwa atau kejadian pada masa lampau menjadi unsur yang sangat penting dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli sejarah untuk mengungkap tabir sejarah. Dalam usaha menyingkap tabir sejarah para ahli melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

a.Pencarian Informasi Sejarah
Sejarah sebagai suatu perstiwa yang telah terjadi dalam lingkup kehidupan manusia pada masa lampau akan meninggalkan goresan yang mewarnai kehidupan manusia. Goresan tersebut bersifat positif maupun negatif. Peristiwa atau kejadian sejarah di masa lampau yang telah diceritakan secara turun–temurun terkadang menjadi sebuah cerita rakyat, legenda atau mitos. Oleh karena itu informasi sejarah seperti itu cukup sulit dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
b.Pengumpulan Sumber–Sumber Sejarah
Sejarah sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau tidak mungkin dapat diketahui begitu saja tanpa adanya sumber-sumber sejarah yang mendukung. Pengumpulan sumber-sumber sejarah dapat dilakukan melalui sumber lisan,sumber tertulis maupun sumber benda.

2.Heuristik Dalam Sejarah
Heuristik merupakan bagian dari penelitian sejarah. Istilah heuristic berasal dari bahasa Yunani heurisken yang berarti menemukan. Heuristik adalah upaya penelitian yang mendalam untuk menghimpun jejak-jejak sejarah / mengumpulkan dokumen-dokumen agar dapat mengetahui segala bentuk peristiwa atau kejadian bersejarah dimasa lampau.
Dokumen-dokumen tersebut merupakan data yang sangat berharga sehingga dapat dijadikan dasar untuk menelusuri peristiwa-peristiwa sejarah yang telah terjadi pada masa lampau. Jejak-jejak sejarah biasanya dapat ditemukan secara kebetulan oleh masyarakat. Banyak benda-benda budaya peninggalan masa lalu ditemukan secara tidak sengaja. Dari informasi penemuan itulah akhirnya para ahli / sejarawan melakukan penelitian lebih lanjut.
Bahkan tanpa informasi yang berhasil diterima dari masyarakat, para ahli / sejarawan sangat sulit untuk menemukan jejak sejarah tentang masa lampau.

3.Verifikasi Dalam Sejarah
Vertifikasi didalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. Vertifikasi diperlukan untuk meneliti kembali data-data atau laporan-laporan dari suatu peristiwa yang telah terjadi. Suatu peristiwa bersejarah memiliki data-data atau laporan-laporan yang tidak sedikit jumlahnya sehingga para peneliti harus berhati-hati dalam mempelajari kembali data-data yang diperoleh.
Selanjutnya informasi tersebut dibahas untuk menentukan kebenaran data / laporan dari suatu peristiwa sejarah. Sebagai contoh peristiwa serangan umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta. Dalam perkembangannya terjadi perdebatan mengenai siapakah tokoh yang menggagas serangan umum itu ? Dari pertanyaan itu muncul penafsiran tentang tokoh-tokoh sebagai penggagas serangan umum itu, yaitu:
•Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai penguasa atas kerajaan Yogyakarta
•Jenderal Sudirman yang berhasil menghimpun kembali kekuatan TNI.
•Letkol Suharto pada saat itu sebagai Komandan Brigade X kota Yogyakarta yang berinisiatif melancarkan serangan umum itu untuk membuktikan bahwa pasukan TNI masih kuat.
Apalagi kedatangan Belanda di Yogyakarta mengikut sertakan wartawan. Alasan Belanda menyerang Yogyakarta adalah untuk menumpas kaum pemberontak yang dilakukan oleh Bangsa Indonesia. Sebelum sumber-sumber sejarah terkumpul digunakan sebagai pendukung sebuah karya tulis, sebelumnya dilakukan penelitian terlebih dahulu, baik dari seegi kebenaran materi atau isi maupun keasliannya dalam ilmu sejarah disebut KRITIK. Kritik tersebut meliputi :
a.Kritik Intern
Yaitu kritik terhadap isi dari suatu peninggalan sejarah,seperti isi prasasti,isi kitab kuno,isi dokumen dan sebagainya.
b.Kritik Ekstern
Yaitu kritik terhadap keaslian dari sumber-sumber sejarah yang ada. Seperti : tipologi, stratifikasi, dan kimiawi.

oTipologi sendiri artinya penentuan ketuaan berdasarkan bentuk dan benda peninggalan tersebut. Pada umumnya semakin sederhana bentuk peninggalan sejarah, semakin tua usia benda tersebut.
oStratifikasi yaitu penentuan umur relatif suatu benda berdasarkan lapisan tanah tempat benda tersebut ditemukan. Pada umumnya lapisan yang paling atas adalah lapisan yang paling muda,sedangkan lapisan yang paling bawah adalah lapisan yang paling tua.
oKimiawi yaitu penentuan ketuaan suatu peninggalan berdasarkan unsur-unsur kimia yang terkandung pada benda tersebut.

4.Interpretasi Dalam Sejarah
Interpretasi dalam sejarah mempunyai arti penafsiran terhadap suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu peristiwa sejarah. Sejarah sebagai suatu peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau, tetapi tidak semua data yang terkumpul dapat dijadikan sarana pendukung untuk mengungkapkan suatu peristiwa sejarah. Dari data tersebut diinterpretasikan sehingga data-data yang terkumpul dapat mengungkap kebenaran suatu peristiwa bersejarah. Dengan demikian, sesuatu yang tersirat dan tersurat dalam peninggalan tersebut dapat dikomunikasikan.
Contohnya : Prasasti Yupa menyebutkan bahwa Raja Mulawarman melakukan penyembelihan hewan korban disebuah tempat yang bernama Waprakeswara.
Karena waprakeswara adalah tempat pemujaan terhadap dewa Siwa, maka sejarawan menginterpretasikan bahwa Raja Mulawarman beragama Hindhu Siwa (pemuja dewa siwa sebagai dewa utana)

5.Sumber – Sumber Sejarah
Peristiwa yang terjadi dimasa lampau dapat terungkap jika ada sumber-sumber yang mendukung. Sumber sejarah terdiri atas :
a.Sumber Lisan
Yaitu keterangan langsung dari para pelaku atau saksi dari peristiwa yang terjadi dimasa lampau atau dari orang yang menerima keterangan secara lisan. Kelemahan dari sumber lisan ini yaitu sering kali ada unsur–unsur subjektifitas didalamnya.
b.Sumber Tertulis
Yaitu sumber sejarah yang diperoleh melalui peninggalan – peninggalan tertulis yang mencatat peristiwa yang terjadi dimasa lampau.
Contohnya :
oprasasti
okronik
obabad
ohikayat
osurat
olaporan
onotulen rapat
opiagam
onaskah
oarsip
osurat kabar
Pararaton sumber sejarah Kerajaan Singasari. Negarakertagama sumber sejarah Kerajaan Singasari dan Majapahit. Babad Tanah Jawi sumber sejarah Kerajaan Mataram Islam.
c.Sumber Benda
Yaitu sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda –benda kebudayaan. Sumber sejarah itu belum dapat menginformasikan secara pasti kebenaran yang diceritakan sehingga para ahli hanya dapat menafsirkan sebagian kecil dari peristiwa atau kejadian tersebut.
Contohnya :
ofosil
osenjata
operalatan hidup
operhiasan, dll.
d.Sumber Rekaman
Sumber rekaman bisa berupa rekaman kaset audio meupun rekaman kaset video. Misalnya : rekaman peristiwa sekitar proklamasi, dan rekaman demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi. Agar mendapatkan bukti dan fakta sejarah yang benar harus memperhatikan segi terpercayanya sumber, kuatnya sumber, dan sahihnya sumber.

6.Bukti dan Fakta Sejarah
Sejarah suatu masyarakat atau bangsa dimasa lampau berhasil diketahui melalui penemuan bukti- bukti atau fakta- fakta yang menunjukkan terjadinya suatu peristiwa di masa lampau itu. Bukti dan fakta sejarah dapat diketahui melalui 3 sumber yaitu :
a.Sumber Primer
Bukti dan fakta tentang peristiwa sejarah diuraikan oleh para pelaku yang mengalami suatu peristiwa sejarah. Biasanya pelaku tersebut menyembunyikan atau menenggelamkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang melemahkan kedudukannya dalam peristiwa sejarah. Hal serupa berlaku pula pada pernyataan saksi suatu peristiwa sejarah. Para saksi didalam mengungkapkan suatu peristiwa sejarah juga tidak terlepas dari unsur subjektivitas. Hal ini disebabkan adanya unsur keberpihakkan dari para saksi tersebut atau juga disebabkan oleh latar belakang keahlian yang dimiliki oleh saksi.
Contoh : Prasasti, kronik, piagam dll.

b.Sumber Sekunder
Bukti dan fakta tentang peristiwa sejarah duiraikan oleh seseorang yang bukan pelaku atau saksi dari peristiwa tersebut. Akibatnya kebenaran dari peristiwa tersebut semakin berkurang. Berdasarkan informasi prasasti itu, para ahli mencoba untuk membuat penafsiran tentang keseluruhan keadaan pada masa itu, baik tentang perkembangan sistem pemerintahan kerajaan, kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan kepercayaan masyarakat dari kerajaan-kerajaan bersangkutan. Berdasarkan bukti dan fakta dari sumber sekunder itu, kebenaran tentang suatu peristiwa sejarah tidak dapat diketahui secara keseluruhan. Keterkaitan peristiwa yang satu dengan peristiwa berikutnya dapat diketahui oleh generasi penerus dari suatu bangsa.
Contoh : prasasti Tinulad (tiruan), Laporan penelitian, dan
terjemahan kitab- kitab kuno.

c.Sumber Tersier
Yaitu berupa buku- buku sejarah yang disusun berdasarkan laporan penelitian langsung.

7.Artefak Dalam Sejarah
Artefak merupakan peralatan atau alat- alat yang dibuat oleh manusia untuk membantu kehidupannya. Peralatan atau alat-alat itu merupakan hasil kebudayaan manusia yang dapat menunjukkan bahwa manusia memiliki kelebihan dari makhluk-makhluk lainnya. Kelebihan yang dimiliki oleh manusia itu adalah berupa akal dan pikiran untuk berkembang melebihi generasi terdahulu. Tingkat perkembangan kebudayaan manusia dapat diketahiu melalui alat-alat kebudayaan yang digunakan oleh manusia.

8.Fakta Mental dalam Sejarah
Berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia yang ditulis W.J.S Poerwadarminta menyatakan bahwa mental itu :
Hal yang menyangkut batin atau watak manusia yang bukan bersifat badan atau tenaga.
Hal yang menyangkut bukan hanya pembangunan fisik yang perlu diperhatikan, melainkan juga pembangunan rohani atau batin.
Hal yang menyangkut trauma atau guncangan jiwa yang sangat membekas dalam kehidupan si korban.
Dari uraian di atas, maka mental terkait dengan masalah batin, rohani, dan watak manusia. Oleh karena itu, mental dapat menentukan baik buruknya perjalanan kehidupan manusia, masyarakat atau bangsa.
Contohnya : peristiwa peeperangan yang selalu menyisakan tragedi dan derita akan mempengaruhi mental masyarakat yang mengalaminya. Fakta mental memberikan gambaran yang pasti akibat perang yang ditimbulkannya sehingga akhirnya hanya akan menyisakan kehidupan yang sangat memprihatinkan.

9.Fakta Sosial dalam Sejarah
Sejarah tidak dapat dipisahkan dari fakta- fakta sosial yang muncul dalam kehidupan masyarakat. Karena munculnya suatu peristiwa bersejarah dapat dipengaruhi oleh masalah-masalah sosial yang terjadi dalam lingkungan kehidupan masyarakat. Bahkan, masalah yang muncul dan berkembang di masyarakat kerap kali menimbulkan suatu peritiswa, baik peristiwa itu merupakan peristiwa kecil maupun peristiwa besar.
Contohnya :
Masalah sosial yang dibatasi pada masa orde baru (di bawah kepemimpinan Presiden Suharto) tertanam kuat dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Ruang lingkup kehidupan sosial masyarakat yang sangat terbatas itu dijadikan dasar perjuangan untuk menentang kekuasaan orde baru. Bahkan kehidupan sosial dari masyarakat Indonesia yang sangat memprihatinkan itu menarik perhatian kalangan intelektual muda, yaitu kalangan mahasiswa.Puncak demonstrasi yang dilakukan oleh kalangan mahasiswa yang ditandai dengan berhentinya Presiden Suharto dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998 dan digantikan oleh wakil Presiden B.J Habibie menjadi Presiden Republik Indonesia. Presiden Habibie menjabat sebagai presiden hingga terpilihnya presiden berikutnya melalui sidang MPR hasil pemilihan umum tahun 1999.

Masalah-masalah sosial sering muncul setelah terjadi suatu peristiwa bersejarah, seperti pada perang Dunia I dan II, perang Asia Timur Raya atau Perang Pasifik. Peperangan yang telah terjadi memporak-porandakan tatanan sosial dalam kehidupan suatu masyarakat atau bangsa. Hubungan sosial yang pernah terputus akibat peperangan mulai dibenahi kembali, sehingga dapat memunculkan jalinan hubungan sosial yang lebih erat dari masa sebelumnya.
Berdasarkan uraian dan contoh- contoh tersebut di atas, maka pengertian sosial berkenaan dengan kehidupan suatu kelompok masyarakat maupun bangsa berguna untuk menjaga agar hubungan sosial tetap terjaga dengan baik, perlu adanya komunikasi sosial antara masyarakat dalam mencapai tujuan dari masyarakat bersangkutan atau menunjang pembangunan di segala sektor kehidupan masyarakat tersebut. Di samping itu, pengertian sosial dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu proses belajar dari seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati budaya masyarakat di lingkungannya. Misalnya, seorang yang baru tinggal pada suatu lingkungan kelompok masyarakat maka mengetahui dapat dan tradisi masyarakat tersebut.Dengan mengetahui tradisi masyarakat tersebut, maka akan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Dengan demikian, fakta sosial merupakan suatu bukti yang muncul dari lingkungan sosial masyarakat untuk mencapai tujuan dari masyarakat yang bersangkutan.Sehingga di dalam upaya mencapai tujuan itu sering muncul peristiwa- peristiwa atau kejadian- kejadian. Bukti- bukti yang muncul dari peristiwa- peristiwa itulah yang dapat dikenal dengan fakta sosial dalam ilmu sejarah.

Tidak ada komentar: