Senin, 22 Februari 2010

Belajar Membaca Huruf Hieroglyph


Kata "Hieroglyph" berarti "pahatan suci". Sebenarnya, itu bukanlah nama yang tepat bagi tulisan kuno Mesir. Namanya seperti itu karena ketika orang Yunani pertama kali melihat tulisan itu, mereka yakin bahwa itu ditulis oleh pendeta untuk maksud yang suci.

Tapi hieroglyph Mesir memang salah satu sistem penulisan paling tua yang dikenal manusia. Beberapa dari tulisan itu berasal dari tahun 3.000 sebelum masehi, dan hieroglyph menjadi tulisan Mesir selama lebih dari 3.000 tahun.

Mulanya, orang Mesir menggunakan bentuk gambar tulisan yang kasar, seperti yand digunakan oleh suku-suku primitif di seluruh dunia. Hieroglyph adalah gambar, masing-masing mewakili objek alamiah. Matahari digambarkan sebagai piringan, bulan oleh bulan sabit, air oleh garis gelombang, orang dengan bentuk orang, dan seterusnya.

Tapi tulisan gambar ini tidak dapat mewakili benda-benda yang tidak dapat dilihat mata --- seperti pikiran, cahaya, dan hari. Jadi lambat laun hieroglyph lebih menjadi simbol ide daripada gambar objek. Piringan dapat juga berarti "hari" dan bukan hanya matahari; simbol lain berarti "berbalik". Ide-ide ini disebut "ideogram".

Langkah selanjutnya adalah perkembangan hieroglyph adalah menggunakan gambar lebih untuk mewakili bunyi daripada untuk objek sesungguhnya. Misalnya, gambar lebah bisa bukan berarti serangga, tapi kata "lebah". Daun dapat berarti "percaya". (Kita menggunakan kata dalam Bahasa Indonesia untuk menunjukkan bagaimana cara kerjanya.) Hieroglyph seperti itu, yang digunakan sebagai bunyi, dikenal dengan nama "fonogram".

Belakangan, orang Mesir dapat menulis kata apa saja yang mereka kenal, baik kata itu berarti sesuatu yang dapat mereka gambarkan atau tidak. Dari fonogram tersebut mereka mengembangkan satu seri tanda, masing-masing mewakili satu huruf. Dalam penulisan, orang Mesir hanya menggunakan konsonan (huruf mati). Misalnya, kata "minum" akan ditulis "mnm" (menggunakan kata-kata Mesir tentu saja). Orang Mesir juga terus menggunakan tanda-tanda lama dalam tulisan mereka --- ideogram, fonogram, dan picturegram (tulisan gambar) semuanya digabungkan. Lambat laun, tulisannya menjadi sangat rumit sehingga orang awam tidak mengerti.

(sumber : Aku Ingin Tahu, Akardy Leokum)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

pengen belajar lebih lanjut gimana caranya ya???