Selasa, 23 Februari 2010

Pelucutan Senjata di Gedung Kenpetai


Pada tanggal 2 Oktober 1945, semangat Arek-arek Suroboyo yang gagah berani kembali berkobar-kobar menyerbu Gedung Kenpetai. Setelah Peristiwa Insiden Bendera tanggal 19 September 1945 di Hotel Yamato Gedung Kenpetai merupakan lambang kekejaman dan dikriminasi Hukum Kolonial Belanda serta, Pemerintahan Pendudukan Tentara Jepang.
Hal ini dikarenakan tempat tersebut dijadikan sebagai tempat penyiksaan para pejuang Arek-arek suroboyo. Serbuan Pejuang dan Arek-arek Suroboyo walaupun menemui tantangan yang sangat berat tetapi berkat kegigihan dan semangat juang Arek-arek Suroboyo yang pantang menyerah terus mengepung Gedung Kenpetai sampai pukul 16.00 pertempuran baru berhenti setelah para pejuang melihat Bendera Jepang Hinomaru diturunkan sendiri oleh TAKAHARA, komandan Kenpetai.

Jumlah senjata yang diperoleh dari peristiwa perlucutan senjata di Surabaya ± 22.877 belum termasuk alat dari Angkatan Laut dan Angkatan Udara. Dalam penyerbuan markas Kenpetai tersebut, banyak korban yang jatuh baik dari pihak pejuang Indonesia maupun Jepang, tercatat 25 orang pejuang Indonesia ewas, 15 orang tentara Jepang tewas, sedangkan korban luka-luka berat diantaranya 60 orang Indonesia, 14 tentara Jepang, 2 orang Cina, dan 5 orang Belanda.
Dengan jatuhnya Gedung Kenpetai pada tanggal 2 Oktober 1945 oleh para pejuang / Arek-arek Suroboo merupakan kemenangan besar bagi Bangsa Indonesia yang telah berhasil menumbangkan lambang kekejaman pemerintah Bala Tentara Pendudukan Jepang di Surabaya / Jawa Timur.

Tidak ada komentar: