Minggu, 28 Februari 2010

Cara Mudah Mempublikasikan Blog

Banyak cara yang dapat ditempuh untuk mempromosikan blog kita, walaupun ada juga dengan cara tidak baik dan tidak menggunkan etika dalam mempromosikan blog mereka, walaupun tujuannya sama ingin mengmpromosikan blog agar informasi yang dimiliki sampai pada pembaca. Pengan tau cara halal dan mudah untuk mempublikasikan blog kamu, dan dijamin dalam seminggu udah ada ratusan orang yang bakal mengunjungi atau nengklik blog mu. Nah untuk itu ikuti langkah-langkah berikut….

Download file berikut agar kamu lebih lengkap menemukan tips jitu dalam mempublikasin blog kamu, OK selamat mencoba :
Tips Mempublikasikan Blog

Sifat-sifat Penghuni Neraka

Dalam surat Qaf, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan beberapa sifat penghuni neraka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَقَالَ قَرِينُهُ هَذَا مَا لَدَيَّ عَتِيدٌ. أَلْقِيَا فِي جَهَنَّمَ كُلَّ كَفَّارٍ عَنِيدٍ. مَنَّاعٍ لِلْخَيْرِ مُعْتَدٍ مُرِيبٍ. الَّذِي جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا ءَاخَرَ فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ

Dan yang menyertai dia berkata: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Allah berfirman: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah, maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.” (Qaf: 23-26)
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan bahwa qarin yang menyertai manusia, yakni malaikat yang ditugasi untuk mencacat amal bani Adam, mengatakan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Inilah yang tersedia pada sisiku telah siap.” Yakni orang tersebut dihadapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala oleh malaikat beserta catatan amalnya yang lengkap, tanpa ditambah dan dikurangi, serta siap untuk diberi balasan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala pun memerintahkan kepada kedua malaikat-Nya yaitu malaikat yang sebagai saksi dan malaikat yang menggiringnya ke hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Lemparkanlah olehmu berdua ke dalam neraka semua orang yang sangat ingkar dan keras kepala, yang sangat menghalangi kebajikan, melanggar batas lagi ragu-ragu, yang menyembah sembahan yang lain beserta Allah maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dalam firman Allah Subhanahu wa Ta’ala tersebut terdapat enam sifat orang yang bakal dilemparkan ke dalam Jahannam.
1. Orang yang sangat ingkar: yakni mereka yang sangat kafir, di mana berbagai macam kekafiran mereka lakukan baik berupa perbuatan maupun ucapan. Atau mereka yang kekafiran itu telah menguat dalam qalbunya.
2. Keras kepala: yakni membangkang terhadap kebenaran, menghadapinya dengan kebatilan sementara ia tahu kebenaran itu. Kalaupun kebenaran itu ditawarkan kepadanya, dia tidak mau menerimanya walaupun kebenaran itu begitu jelas. Akibatnya, ia akan banyak berbuat maksiat, berani menerjang larangan-larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
3. Sangat menghalangi kebajikan: kebajikan di sini berarti segala macam kebajikan. Seolah-olah dia mencari-cari segala macam kebajikan untuk dia halangi sehingga dia menghalangi segala macam amal baik, dan yang terbesar adalah iman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan para rasul-Nya, serta menghalangi seseorang untuk berdakwah kepadanya. Ia juga tidak menunaikan apa yang menjadi kewajibannya, tidak mau berbuat baik, bersilaturahmi, dan bershadaqah. Ia menghalangi dirinya sendiri untuk berjuang dengan harta dan badannya dalam perkara yang diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
4. Melanggar batas: yakni melanggar batas-batas hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala dan melanggar hak-hak makhluk, sehingga ia berbuat jahat kepada mereka. Yakni, bukan saja dia menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan, namun ia juga berbuat jahat kepadanya. Ini semacam perlakuan orang Quraisy terhadap Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka melarang beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berbuat baik sekaligus mereka berbuat jahat kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana ia juga melampaui batas dalam membelanjakan hartanya. Qatadah rahimahullahu menafsirkan: “Yakni melampaui batas dalam bicara, jalan dan segala urusannya.”
5. Lagi ragu-ragu: yakni tertanam dalam dirinya keraguan dan kebimbangan. Demikian juga, ia membuat keraguan pada diri orang lain, baik keraguan dalam hal janji Allah Subhanahu wa Ta’ala ataupun ancaman-Nya, sehingga tiada iman dan kebaikan dalam dirinya.
6. Yang menyembah sesembahan yang lain beserta Allah Subhanahu wa Ta’ala: mencakup semua orang yang menghambakan diri dan menghinakan diri kepada selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Untuk orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala katakan:

فَأَلْقِيَاهُ فِي الْعَذَابِ الشَّدِيدِ

“Maka lemparkanlah dia ke dalam siksaan yang sangat.”
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَخْرُجُ عُنُقٌ مِنَ النَّارِ يَتَكَلَّمُ يَقُوْلُ: وُكِلْتُ الْيَوْمَ بِثَلَاثَةٍ؛ بِكُلِّ جَبَّارٍ عَنِيْدٍ، وَمَنْ جَعَلَ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ، وَمَنْ قَتَلَ نَفْساً بِغَيْرِ نَفْسٍ فَتَنْطَوِي عَلَيْهِمْ فَتَقْذِفُهُمْ فِيْ غَمَرَاتِ جَهَنَّمِ
Sebuah leher keluar dari neraka, ia bisa berbicara. Ia pun mengatakan: “Pada hari ini aku dipasrahi (menyiksa) tiga golongan manusia: setiap orang yang sombong lagi membangkang, orang yang menjadikan sesembahan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala bersama-Nya, dan setiap orang yang membunuh sebuah jiwa bukan karena qishash.” Sehingga leher tersebut melilit mereka dan melemparkan mereka ke dalam dahsyatnya azab jahannam. (HR. Ahmad)

Kisah Nabi Adam

Perintah Allah kepada malaikat dan iblis untuk sujud kepada Adam merupakan awal permusuhan iblis kepada manusia. Ia menolak perintah itu sehingga dihukum Allah. Namun iblis berjanji akan menyesatkan Adam dan keturunannya. Salah satu bentuk tipu dayanya adalah berhasil menggoda Adam untuk melanggar larangan Allah sehingga Adam dikeluarkan dari surga.

Allah subhanahu wa ta'ala ingin menampakkan penghormatan malaikat kepada kepada Nabi Adam secara lahir dan batin. Untuk itu, Allahmj subhanahu wa ta'ala perintahkan para malaikat untuk sujud kepada Nabi Adam alaihisholatu was sallam:
“Sujudlah kepada Adam!” (QS. Al Baqarah: 34)

Hal ini merupakan penghormatan dan penghargaan kepada Nabi Adam alaihishalatu was sallam dan dalam rangka ibadah, cinta dan taat kepada Allah subhanahu wata’ala, serta tuduk kepada perintah-Nya. Segeralah para malaikat itu bersujud.


Namun iblis yang berada di tengah-tengah mereka yang tentunya ikut serta mendapatkan perintah itu -iblis itu sendiri bukan dari golongan malaikat melainkan dari golongan jin yang diciptakan dari api-, justru menyimpan kekafiran kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan kedengkian kepada Nabi Adam alaihishalatu was sallam. Kufur dan rasa dengki itu membuat iblis enggan sujud kepada Nabi Adam alaihishalatu was sallam. Tak cuma menunjukkan kesombongan, iblis bahkan menyangkal perintah Allah subhanahu wa ta'ala dan mencela kebijaksanaan-Nya. Katanya:
“Saya lebih baik darinya. Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan dia dari tanah.” (QS. Al A’raf: 12)

Maka Allah katakan:
“Wahai iblis, apa yang menghalangimu untuk sujud kepada apa yang telah Kuciptakan dengan dua tangan-Ku? Apakah engkau sombong ataukah engkau (merasa) termasuk orang-orang yang lebih tinggi?” (QS. Shad:75)

Kekufuran, kesombongan, dan pembangkangan ini merupakan sebab terusirnya dan terlaknatinya Iblis. Allah subhanahu wa ta'ala katakan kepadanya:

“Turunlah kamu dari surga karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” (QS. Al A’raf: 13)

Iblis enggan tunduk dan bertobat kepada Tuhannya, bahkan menentang, meremehkan, dan bertekad bulat untuk memusuhi Adam alaihishalatu was sallam beserta anak cucunya. Ia pun menyiapkan dirinya saat mengetahui bahwa dirinya telah ditetapkan menjadi makhluk yang sengsara selama-lamanya. Ia, dengan ucapan dan perbuatan bersama bala tentaranya, berikrar untuk mengajak anak cucu Adam alaihishalatu was sallam agar menjadi golongan yang telah diputuskan untuk tinggal di rumah kehancuran (neraka). Iblis nyatakan hal itu dengan mengatakan kepada Allah subhanahu wa ta'ala:

“Wahai Rabbku, berilah aku waktu sampai hari kebangkitan.” (QS. Shad: 79)

Iblis benar-benar meluangkan waktu untuk menebar permusuhan di kalangan Adam alaihisholatu was sallam dan anak cucunya. Maka tatkala hikmah Allah subhanahu wa ta'ala menuntut agar manusia mempunyai tabiat dan akhlak yang berbeda-beda, maka Allah subhanahu wa ta'ala juga menentukan sesuatu yang menyebabkannya. Yaitu berupa cobaan dan ujian, dan yang terbesarnya adalah diberinya iblis kesempatan untuk mengajak anak Adam alaihishalatu was sallam kepada semua jenis kejahatan. Maka Allah subhanahu wa ta'ala pun menjawab:
“Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai pada hari yang telah di tentukan waktunya.” (QS. Shad: 80-81)

Iblis menyambut jawaban itu dengan menegaskan permusuhan kepada Adam alaihishalatu was sallam beserta anak cucunya dan menegaskan maksiatnya kepada Allah subhanahu wa ta'ala, katanya:
“Karena Engkau telah menghukumku tersesat, aku benar-benar akan (menghalangi-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al A’raf:16-17)

Iblis mengucapkan itu berdasarkan sangkaannya, karena ia tahu benar tabiat anak Adam alaihishalatu was sallam. “Dan iblis telah membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka, lalu mereka mengikutinya kecuali sebagian orang-orang yang beriman.” (QS. Saba’: 20)

Allah berikan iblis kesempatan untuk melakukan perkara yang telah menjadi niatannya pada Adam alaihishalatu was sallam dan anak cucunya. Allah katakan:

“Pergilah, siapa yang mengikutimu dari mereka, maka jahannamlah balasan kalian semua sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukan berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak.” (QS. Al Isra: 63-64)

Yakni jika kamu mampu, jadikanlah mereka orang-orang yang menyeleweng dalam mendidik anak-anak mereka dengan didikan yang rusak dan dalam membelanjakan harta mereka kepada hal-hal yang mudharat, juga dalam mencari harta dari yang tidak baik. Begitu pula ikut sertalah dengan mereka jika mereka makan, minum, dan berjima’, yakni ketika mereka tidak menyebut nama Allah subhanahu wa ta'ala. Juga perintahkanlah mereka untuk tidak beriman dengan hari kebangkitan dan pembalasan dan agar mereka tidak melakukan kebajikan. Takut-takuti mereka dengan pembantu-pembantumu, berikan kekhawatiran pada mereka ketika berinfak yang baik dengan kefakiran.

Kesempatan yang Allah berikan ini sesungguhnya demi sebuah hikmah dan rahasia yang besar. Sungguh engkau wahai musuh yang nyata tidak akan menyisakan sedikitpun dari kemampuanmu dalam menyesatkan mereka. Manusia yang jahat akan nampak kejahatan dan kejelekannya, dan Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan mempedulikannya.

Adapun keturunan Adam alaihishalatu was sallam yang terpilih, baik dari kalangan para nabi dan pengikutnya, baik orang-orang yang sangat jujur dalam beriman, dan para wali-Nya, maka Allah subhanahu wa ta'ala tidak akan menguasakan musuh ini (iblis) atas mereka. Bahkan Allah subhanahu wa ta'ala menjadikan di sekitar mereka pagar pelindung yang begitu kuat, sebagai perlindungan dari Allah subhanahu wa ta'ala.

Allah subhanahu wa ta'ala membekalinya dengan senjata yang tidak mungkin musuh bisa menandinginya, yaitu kesempurnaan iman dan tawakal mereka kepada Rabb-nya.

“Sungguh mereka tidak memiliki kekuatan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Rabb mereka.” (QS. An Nahl: 99).

Juga Allah subhanahu wa ta'ala bantu mereka dalam menghadapi musuh yang nyata itu di antaranya dengan menurunkan kitab-kitab yang mencakup ilmu yang bermanfaat, nasehat yang mengena yang memberi semangat untuk melakukan kebajikan dan memperingatkan dari kejelekan. Selain itu, Allah subhanahu wa ta'ala juga mengutus para Rasul yang membawa kabar gembira kepada mereka yang beriman kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan mentaati-Nya dengan pahala.

Juga memperingatkan orang-orang kafir, yang mendustakan dan berpaling dari Allah, dengan berbagai macam hukuman. Allah subhanahu wa ta'ala juga menjamin orang yang mengikuti petunjuk yang terkandung di dalam kitab-Nya yang dibawa oleh rasul-Nya tidak sesat semasa di dunia dan tidak sengsara kelak di akhirat, tidak takut, serta tidak tertimpa perasaan sedih.

Demikian juga Allah subhanahu wa ta'ala bimbing mereka melalui kitab dan para rasul-Nya kepada hal-hal yang bisa melindungi mereka dari musuh yang nyata ini. Allah subhanahu wa ta'ala pun menerangkan kepada hamba-Nya, misi yang dibawa setan dan strateginya dalam menjaring manusia ke dalam perangkapnya. Juga Allah subhanahu wa ta'ala bimbing mereka kepada jalan yang menyelamatkan mereka dari kejahatan setan dan fitnahnya, dan membantu dengan bantuan yang di luar kemampuan mereka. Karena, ketika mereka mengeluarkan segala daya upaya dan minta bantuan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, akan mudah bagi mereka jalan mana saja yang dituju.

Setelah itu Allah subhanahu wa ta'ala sempurnakan nikmat kepada Adam alaihishalatu was sallam dengan menciptakan istrinya Hawa dari dirinya dan jenisnya. Ini dimaksudkan agar tercapai ketenangan dan tujuan-tujuan lain seperti pernikahan, kebersamaan, dan adanya anak keturunan.

Allah subhanahu wa ta'ala juga memperingatkan Adam dan istrinya, untuk berhati-hati dari setan karena sesungguhnya setan adalah musuh bagi mereka berdua. Jangan sampai iblis mengeluarkan Adam dan Hawa dari surga Allah subhanahu wa ta'ala. Ketika itu, Allah mempersilahkan mereka makan buah-buahan apa saja yang ada di dalam surga dan menikmati segala kenikmatan yang ada padanya, kecuali pohon tertentu. Allah subhanahu wa ta'ala katakan kepada mereka berdua:
“Dan jangan kalian dekati pohon ini sehingga kalian menjadi orang-orang yang dzalim.” (QS. Al A’raf: 19)

“Sungguh kamu tidak akan lapar padanya dan tidak telanjang dan sungguh engkau tidak akan dahaga padanya, dan tidak tertimpa panas matahari.” (QS. Thaha: 119)

Maka keduanya tinggal di surga selama dikehendaki Allah subhanahu wa ta'ala dengan segala kenikmatannya. Akan tetapi musuh mereka berdua terus mengintai dan mencari kesempatan. Maka ketika setan melihat senangnya Adam alaihishalatu was sallam di dalamnya dan keinginannya yang besar untuk tetap tinggal di dalamnya, setan datang dengan cara yang lembut seolah seorang yang jujur sedang menasehati, ia katakan:
‘Wahai adam apakah engkau mau kutunjukkan sebuah pohon yang jika kamu memakannya kamu akan kekal di surga ini dan akan langgeng kerajaan ini serta tidak akan rusak’. Terus menerus ia rayu Adam alaihishalatu was sallam. Ia janjikan, ia bisikkan, ia berikan harapan dan seolah terus memberi nasehat padahal itu adalah penipuan yang besar. Hingga setan pun berhasil menipu mereka berdua dan akhirnya keduanya makan dari pohon terlarang itu. Maka ketika makan, terlepaslah pakaian mereka berdua sehingga terlihat auratnya, akhirnya keduanya cepat-cepat mengambil daun-daun surga untuk menutupi badan mereka yang telanjang sebagai pengganti pakaian mereka. Seketika itu pula nampak hukuman Allah subhanahu wa ta'ala atas maksiat yang mereka lakukan, lalu Allah subhanahu wa ta'ala menyeru mereka berdua:

“Tidakkah Aku telah melarang kalian berdua makan dari pohon ini dan Aku katakan kepada kalian berdua sungguh setan adalah musuh yang nyata buat kalian berdua.” (QS. Al A’raf: 22).

Kemudian Allah tumbuhkkan pada hati mereka taubat yang sungguh-sungguh.
“Adam memperoleh beberapa kalimat dari Robbnya.” (QS. Al Baqarah: 22).

Maka keduanya berkata: “Wahai Rabb kami, sungguh kami telah berbuat dzalim pada diri kami, jikalau Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami, benar-benar kami akan menjadi orang-orang yang merugi.” (QS. Al A’raf: 23).

Maka Allah terima taubat mereka dan Allah hapus dosa yang telah menodai mereka. Akan tetapi keluar dari surga jika mereka memakan dari pohon itu, sudah menjadi keputusan yang pasti sehingga keluarlah mereka ke bumi yang kebaikannya dicampuri dengan keburukannya, kesenangan dicampuri dengan kesusahannya.

Allah kabarkan kepada keduanya bahwa Allah subhanahu wa ta'ala pasti akan memberikan cobaan pada keduanya dan anak cucunya, serta orang-orang yang beriman. Yang beramal shalih akan mendapatkan balasan yang baik, sebaliknya yang mendustakan lagi berpaling, akibatnya adalah kesengsaraan yang abadi dan adzab yang kekal. Allah subhanahu wa ta'ala ingatkan anak cucu Adam akan hal itu, kata-Nya:
“Wahai anak Adam jangan sekali-kali kalian dapat ditipu oleh setan seperti telah mengeluarkan ayah ibu kalian dari surga, ia tanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan kepada keduanya aurat. Sesungguhnya ia dan pengikutnya melihat kamu dari seuatu tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka.” (QS. Al A’raf: 27)

Allah subhanahu wa ta'ala kemudian mengganti pakaian yang ditanggalkan oleh setan dari Adam dan Hawa dengan pakaian yang menutupi aurat mereka dan menghiasi mereka secara lahir. Juga dengan pakaiaan yang lebih baik dari itu yaitu pakaian ketakwaan, yakni pakaian hati dan rohani dengan iman, keikhlasan, taubat dan hiasan dengan segala akhlak yang indah serta menanggalkan segala akhlak yang hina. Lalu Allah subhanahu wa ta'ala tebarkan dari Adam alaihishalatu was sallam dan istrinya anak turun yang banyak laki-laki maupun perempuan di muka bumi. Allah ganti mereka generasi demi generasi untuk dilihat oleh-Nya apa yang mereka lakukan.

Faedah yang dipetik:

Allah subhanahu wa ta'ala jadikan kisah itu sebagai ibrah untuk kita yaitu bahwa sesungguhnya sombong, dengki, dan ambisi merupakan akhlak yang berbahaya buat seorang hamba. Kesombongan dan kedengkian iblis membawanya kepada apa yang kita lihat, demikian juga keinginan kuat Adam alaihishalatu was sallam dan istrinya mengantarkan mereka memakan buah pohon itu. Kalaulah rahmat Allah subhanahu wa ta'ala tidak segera menyelamatkan, sungguh perbuatan mereka itu akan menyampaikan kepada kebinasaan. Akan tetapi rahmat-Nya segera menyempurnakan yang kurang, memperbaiki yang rusak, menyelamatkan yang binasa dan mengangkat yang telah jatuh.

Sabtu, 27 Februari 2010

UMAR BIN KHATHTHAB

Pada hari-hari terakhir hidupnya, Khalifah Abu Bakar sibuk bertanya pada banyak orang.
"Bagaimana pendapatmu tentang Umar?" Hampir semua orang menyebut Umar adalah seorang
yang keras, namun jiwanya sangat baik. Setelah itu, Abu Bakar minta Usman bin Affan
untuk menuliskan wasiat bahwa penggantinya kelak adalah Umar. Tampaknya Abu Bakar khawatir
jika umat Islam akan berselisih pendapat bila ia tak menuliskan wasiat itu.

Pada tahun 13 Hijriah atau 634 Masehi, Abu Bakar wafat dan Umar menjadi khalifah.
Jika orang-orang menyebut Abu Bakar sebagai "Khalifatur- Rasul", kini mereka memanggil
Umar "Amirul Mukminin" (Pemimpin orang mukmin). Umar masuk Islam sekitar tahun 6 Hijriah.
Saat itu, ia berniat membunuh Muhammad namun tersentuh hati ketika mendengar adiknya,
Fatimah, melantunkan ayat Quran.

Selama di Madinah, Umarlah --bersama Hamzah-yang paling ditakuti orang-orang Quraisy.
Keduanya selalu siap berkelahi jika Rasul dihina. Saat hijrah, ia juga satu-satunya
sahabat Rasul yang pergi secara terang-terangan. Ia menantang siapapun agar menyusulnya
bila ingin "ibunya meratapi, istrinya jadi janda, dan anaknya menangis kehilangan."

Kini ia harus tampil menjadi pemimpin semua. Saat itu, pasukan Islam tengah bertempur
sengit di Yarmuk -wilayah perbatasan dengan Syria. Umar tidak memberitakan kepada pasukannya
bahwa Abu Bakar telah wafat dan ia yang sekarang menjadi khalifah. Ia tidak ingin mengganggu
konsentrasi pasukan yang tengah melawan kerajaan Romawi itu.

Di Yarmuk, keputusan Abu Bakar untuk mengambil markas di tempat itu dan kecerdikan serta
keberanian Khalid bin Walid membawa hasil. Muslim bermarkas di bukit-bukit yang menjadi
benteng alam, sedangkan Romawi terpaksa menempati lembah di hadapannya. Puluhan ribu pasukan
Romawi -baik yang pasukan Arab Syria maupun yang didatangkan dari Yunani-tewas. Lalu
terjadilah pertistiwa mengesankan itu.


Panglima Romawi, Gregorius Theodore -orang-orang Arab menyebutnya "Jirri Tudur"-- ingin
menghindari jatuhnya banyak korban. Ia menantang Khalid untuk berduel. Dalam pertempuran
dua orang itu, tombak Gregorius patah terkena sabetan pedang Khalid. Ia ganti mengambil
pedang besar. Ketika berancang-ancang perang lagi, Gregorius bertanya pada Khalid tentang
motivasinya berperang serta tentang Islam.

Mendengar jawaban Khalid, di hadapan ratusan ribu pasukan Romawi dan Muslim, Gregorius
menyatakan diri masuk Islam. Ia lalu belajar Islam sekilas, sempat menunaikan salat dua
rakaat, lalu bertempur di samping Khalid. Gregorius syahid di tangan bekas pasukannya sendiri.
Namun pasukan Islam mencatat kemenangan besar di Yarmuk, meskipun sejumlah sahabat meninggal
di sana. Di antaranya adalah Juwariah, putri Abu Sofyan.

Umar kemudian memecat Khalid, dan mengangkat Abu Ubaidah sebagai Panglima Besar pengganti.
Umar khawatir, umat Islam akan sangat mendewakan Khalid. Hal demikian bertentangan prinsip
Islam. Khalid ikhlas menerima keputusan itu. "saya berjihad bukan karena Umar," katanya.
Ia terus membantu Abu Ubaidah di medan tempur. Kota Damaskus berhasil dikuasai. Dengan
menggunakan "tangga manusia", pasukan Khalid berhasil menembus benteng Aleppo. Kaisar
Heraklius dengan sedih terpaksa mundur ke Konstantinopel, meninggalkan seluruh wilayah
Syria yang telah lima abad dikuasai Romawi.

Penguasa Yerusalem juga menyerah. Namun mereka hanya akan menyerahkan kota itu pada
pemimpin tertinggi Islam. Maka Umar pun berangkat ke Yerusalem. Ia menolak dikawal
pasukan. Jadilah pemandangan ganjil itu. Pemuka Yerusalem menyambut dengan upacara kebesaran.
Pasukan Islam juga tampil mentereng. Setelah menaklukkan Syria, mereka kini hidup makmur.
Lalu Umar dengan bajunya yang sangat sederhana datang menunggang unta merah. Ia hanya disertai
seorang pembantu. Mereka membawa sendiri kantung makanan serta air.

Kesederhanaan Umar itu mengundang simpati orang-orang non Muslim. Apalagi kaum Gereja
Syria dan Gereja Kopti-Mesir memang mengharap kedatangan Islam. Semasa kekuasaan Romawi
mereka tertindas, karena yang diakui kerajaan hanya Gereja Yunani. Maka, Islam segera
menyebar dengan cepat ke arah Memphis (Kairo), Iskandaria hingga Tripoli, di bawah komando
Amr bin Ash dan Zubair, menantu Abu Bakar.

Ke wilayah Timur, pasukan Saad bin Abu Waqas juga merebut Ctesiphon -pusat kerajaan Persia,
pada 637 Masehi. Tiga putri raja dibawa ke Madinah, dan dinikahkan dengan Muhammad anak
Abu Bakar, Abdullah anak Umar, serta Hussein anak Ali. Hussein dan istrinya itu melahirkan
Zainal Ali Abidin -Imam besar Syiah. Dengan demikian, Zainal mewarisi darah Nabi Muhammad,
Ismail dan Ibrahim dari ayah, serta darah raja-raja Persia dari ibu. Itu yang menjelaskan
mengapa warga Iran menganut aliran Syi'ah. Dari Persia, Islam kemudian menyebar ke wilayah
Asia Tengah, mulai Turkmenistan, Azerbaijan bahkan ke timur ke wilayah Afghanistan sekarang.

Umar wafat pada tahun 23 Hijriah atau 644 Masehi. Saat salat subuh, seorang asal Parsi
Firuz menikamnya dan mengamuk di masjid dengan pisau beracun. Enam orang lainnya tewas,
sebelum Firus sendiri juga tewas. Banyak dugaan mengenai alasan pembunuhan tersebut. Yang pasti,
ini adalah pembunuhan pertama seorang muslim oleh muslim lainnya.

Umar bukan saja seorang yang sederhana, tapi juga seorang yang berani berijtihad. Yakni
melakukan hal-hal yang tak dilakukan Rasul. Untuk pemerintah, ia membentuk departemen-departemen.
Ia tidak lagi membagikan harta pamoasan perang buat pasukannya, melainkan menetapkan gaji
buat mereka. Umar memulai penanggalan Hijriah, dan melanjutkan pengumpulan catatan ayat Quran
yang dirintis Abu Bakar. Ia juga memerintahkan salat tarawih berjamaah.

Menurut riwayat, suatu waktu Ali terpesona melihat lampu-lampu masjid menyala pada malam
hari di bulan Ramadhan. "Ya Allah, sinarilah makam Umar sebagaimana masjid-masjid kami terang
benderang karenanya," kata Ali.

Bertanya Atoe Mati (Resensi Buku)

‘Bertanya atau Mati’ yang gw maksud disini adalah judul buku lho… bukan plesetannya kata-kata perjuangan di film 17 agustusan : ‘Merdeka atau Mati’. haha…
ya, tepatnya seminggu yang lalu, gw baca buku ini secara gratisan di Sampoerna Corner, Perpus Pusat ITB, dalam rangka menunggu kelas Rekayasa Lingkungan. sebenarnya gw milih buku ini karena lumayan tipis, sehingga bisa diselesaikan dalam 2 jam, dan dari sinopsis di sampul belakangnya, kayaknya ni buku lumayan lucu.
ternyata benar! buku karangan Isman H. Suryaman ini lucu, ga garing. buku ini beda dengan buku-buku Raditya Dika, yang notabene mengungkapkan hal-hal dalam sudut pandang kebegoan tingkah laku si penulis. buku ‘Bertanya atau Mati’ ini membuat kita sadar akan pentingnya curiousity dan menyadari banyak hal lucu di kehidupan kita yang layak untuk dipertanyakan.

jadi, buku ini ga berfokus pada tingkah laku penulisnya, melainkan lebih pada kelucuan dari objek yang lagi dibahas.
hmm… beberapa point yang dibahas dalam buku ini, yang masih gw ingat, misalnya:
•kenapa pernikahan menjadi beban? dimana pengantinnya cuma jadi pajangan di atas panggung dengan lampu sorot yang bikin badan keringetan luar dalem.
•kenapa orang yang memelihara binatang berharap bisa bicara dengan peliharaannya? dibuktikan dengan banyak orang yang mengaku bisa berkomunikasi dengan anjing peliharaannya. bahkan sampe ada ilmuan yang menciptakan alat penerjemah bahasa anjing, dimana hasil terjemahan itu menunjukkan bahwa anjing sangat menyukai kalimat-kalimat yang diakhiri dengan tanda seru (!). ^^
•kenapa hidup harus jadi marathon dengan pertanyaan “kapan nyusul?’. misalnya pas ke acara nikahan temen, kita bilang : ’selamat ya!’ trus, pengantennya bilang : ‘iya, kapan nyusul ni?’. pas kita berkunjung ke rumah persalinan, si ibu-ibu pasti bilang : ‘kapan nyusul punya momongan ni?’. lah, trus kalo kita ke pemakaman, jangan-jangan ada yang bilang : ‘kapan lo nyusul gw??’ o_0
•kenapa perumahan biasanya diidentikkan dengan kata ‘graha’ padahal arti sebenanya dari kata ‘graha’ ga ada hubungannya sama sekali dengan perumahan.
tapi ada juga topik-topik seriusnya, misalnya tentang hak paten, dll.
eh, koq kalo gw ceritain disini jadinya ga lucu y? haha… baca sendirilah! dijamin lo bakal manggut-manggut kayak woody woodpacker membenarkan fakta-fakta di buku ini, dan senyam-senyum sendiri sampe-sampe diliatin anak-anak TPB yang lagi latihan soal-soal kalkulus buat UTS, kayak yang gw alamin. hehehe…

Jumat, 26 Februari 2010

Mengenang HOEGENG IMAM SINTOSO (Mantan Kapolri)

Mantan Kapolri dan penganjur pertama pemakaian helm bagi pengendara sepeda motor, ini dikenal bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Dia simbol keteladanan dan kejujuran Polri. Jenderal Polisi (Purn) lulusan pertama Akademi Kepolisian (1952), kelahiran Pekalongan 14 Oktober 1921, ini meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Rabu 14 Juli 2004 pukul 00.30 WIB.

Sebelumnya, sejak 13 Mei 2004, dia dirawat intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta akibat mengalami stroke, penyumbatan saluran pembuluh jantung dan pendarahan bagian lambung. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka, Kompleks Pesona Kahyangan, Jl Margonda Raya Blok DH-I Pancoran Mas, Depok.

Kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Giritama, Desa Tonjo, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu siang 14 Juli 2004. Menurut Aditya Soetanto, putera keduanya, "Ayah meminta dimakamkan di TPu bukan di Taman Makam Pahlawan." Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar dan pimpinan Polri lainnya turut menghadiri acara pemakaman.

Di tengah terjadinya krisis kepercayaan kepada Polri dan birokrasi, ia tampil sebagai seorang yang pantas dipercaya. Sampai-sampai ada guyonan di masyarakat bahwa hanya ada dua polisi yang tidak bisa disuap, yaitu Hoegeng dan polisi tidur.

Ia memang seorang pejabat (polisi) yang senantiasa hidup jujur dan bersahaja. Ia pantas diteladani. Ia simbol kejujuran dan keteladanan bukan hanya bagi kepolisian dan seluruh jajaran birokrasi, tetapi juga bagi segenap lapisan masyarakat.

Semasa menjabat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), dia pernah membongkar kasus penyelundupan mobil mewah. Dia pula orang pertama mencetuskan dan menganjurkan memakai helm bagi pengendara sepeda motor, serta menganjurkan kaki mengangkang bagi pembonceng sepeda motor. Ketika itu, dia banyak mendapat kritik. Walau kemudian, setelah ia pensiun, anjurannya berbuah dimana pengendara sepeda motor menjadi sadar betapa pentingnya memakai helm.

Dia seorang yang jujur dan konsisten dalam melakukan kewajibannya sebagai polisi (kapolri). Namun ironisnya, akibat kejujuran dan keteguhannya melaksanakan tugas, dia malah diberhentikan oleh Presiden Soeharto dari jabatan Kapolri sebelum selesai masa jabatan yang seharusnya tiga tahun.

Bermula dari rencananya untuk menangkap seorang penyelundup besar, yang buktinya di Mabes Polri sudah cukup untuk ditahan. Namun karena si penyelundup itu disebut-sebut dekat dengan Cendana, maka ia ingin lebih dahulu melaporkan penangkapan tersebut kepada Presiden Soeharto. Lalu, ketika sampai di Cendana, ia kaget karena si penyeludup itu tengah berbincang- bincang dengan Soeharto. Sejak saat itu, ia sangat sulit mempercayai Presiden Soeharto.

Dia merasa, hal itulah yang mempercepat pemberhentiannya sebagai Kapolri. Walaupun alasan yang dikemukakan oleh Soeharto adalah untuk regenerasi. Alasan yang dibuat-buat. Sebab ketika dia menanyakan siapa penggantinya, Soeharto menyebut Mohammad Hassan, yang ternyata berusia lebih tua darinya.

Dia seorang polisi yang jujur dan bersih dari korupsi. Terbukti, memasuki masa pensiun, ia tidak punya simpanan apa pun. Untunglah para kerabatnya menghadiahinya rumah dan mobil, tanpa diminta. Saat memasuki pensiun itu, ia pun ditawari menjadi duta besar di Belgia, namun ditolak karena merasa tidak cocok, dan lebih suka tinggal di negeri sendiri.

Lalu, ia pun menghabiskan hari-harinya dengan melukis dan bermain musik. Dia memang menyukai musik irama Lautan Teduh sejak muda. Maka setelah pensiun dia bersama istri dan rekan- rekannya mendirikan grup musik The Hawaiian Senior, 1975. Mereka sering tampil di layar TVRI dalam acara Gema Irama Lautan Teduh. Acara itu kemudian dilarang pemerintah sebab dianggap bukan musik Indonesia.

Namun banyak orang beranggapan alasan sesungguhnya pelarangan itu adalah karena sejak Juni 1978, Hoegeng bergabung dalam Lembaga Kesadaran Berkonstitusi (LKB) yang didirikan atas inisiatif AH Nasution dan Proklamator Mohammad Hatta sebagai penasihat. LKB itu bertujuan melakukan pengawasan dan koreksi terhadap penyelenggaraan negara dan kekuasaan pemerintahan secara konstitusional.

Ia pun terpaksa meninggalkan hobi menyanyi itu. Kemudian sejak Mei 1980, ia bergabung dalam kelompok lima puluh warga negara RI, antara lain Mohammad Natsir, AH Nasution, Syafruddin Prawiranegara, H Ali Sadikin, Burhanuddin Harahap, SK Trimurti, Manai Sophian, Ny D Wallandouw, yang menandatangani "Pernyataan Keprihatinan" terhadap cara penyelenggaraan negara dan kekuasaan pemerintahan Soeharto, yang kemudian populer disebut "Petisi 50".

Mantan Menteri Iuran Negara (1966-1967), itu tak hanya ikut menandatangani, tetapi terlibat aktif dalam Kelompok Kerja Petisi 50, yaitu suatu lembaga kajian tentang masalah kehidupan bangsa dan negara yang didirikan Yayasan LKB. Dia rajin menghadiri pertemuan mingguan yang berlangsung di kediaman Ali Sadikin, di Jalan Borobudur 2, Jakarta Pusat.

Orang yang sangat disiplin soal waktu ini lulus HIS di Pekalongan 1934, MULO di Pekalongan 1937, dan AMS (setingkat SMA) Yogyakarta 1940. Dia sempat kuliah di RHS (Recht Hoge School - Sekolah Tinggi Hukum) di Batavia (Jakarta) 1942, namun tidak sempat selesai karena Jepang mnyerbu Hindia Belanda dan memaksanya pulang ke Pekalongan.

Di kota kelahirannya itu ia mengecap pendidikan polisi Leeterling Hoofdagent Van Politie (Pendidikan Ajun Inspektur Polisi) tahun1943. Kemudian mengikuti pendidikan Koto Keitsatsu Gakko (Sekolah Tinggi Polisi) di Sukabumi (1944), Provost Marshall General School, AS (1950), PTIK (1952) dan Pendidikan Brimob, Porong (1959).


Dia memulai karier sebagai agen polisi. Kemudian ia menjabat Kapolsek Jomblang, Semarang (1945), Kepala DPKN, Surabaya (1952-1955), dan Kepala Reskrim Sumatera Utara, Medan (1955-1959).

Lalu sempat menjabat Kepala Jawatan Imigrasi (1960-1965). Kemudian, diangkat Presiden Soekarno menjabat Menteri Iuran Negara (1966-1967) dalam kabinet yang disebut Kabinet Seratus Menteri. Kemudian diangkat sebagai Deputi Operasi Menteri Muda Panglima Angkatan Kepolisian (Menpangak) tahun1967-1968. Dalam buku "Hoegeng: Polisi Idaman dan Kenyataan", karya Abrar Yusra dan Ramadhan KH, terbitan Pustaka Sinar Harapan 1993, disebutkan, pengangkatan menteri itu adalah atas usulan Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Pada 1 Mei 1968, pangkatnya naik sebagai Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi atau bintang tiga, dan dua minggu berikutnya (15 Mei 1968) dilantik oleh Presiden Soekarno menjadi Panglima Angkatan Kepolisian RI (jabatan Kapolri saat ini) dengan Inspektur Upacara Jenderal Soeharto.Dia menjabat Kapolri tahun 1968-1971.

Ada kisah menarik ketika Presiden Soekarno mengkaryakannya menjadi Kepala Jawatan Imigrasi (Direktur Jenderal Imigrasi). Sehari sebelum pelantikan, ia meminta isterinya, Merry (Marie Roselina), untuk menutup toko kembang isterinya itu di Jalan Cikini. Alasannya, karena ia akan dilantik menjadi Kepala Jawatan Imigrasi.

"Apa hubungan dengan toko kembang?" tanya isterinya.

"Nanti semua orang yang berurusan dengan imigrasi akan memesan kembang pada toko kembang Ibu Merry dan ini tidak adil untuk toko-toko kembang lainnya," jelas Hoegeng. Isterinya pun memahami dan menutup toko kembangnya.

Saat dikaryakan dari kepolisian ke Imigrasi itu, ia pun menolak diberi mobil dinas baru karena mobil jip dinas kepolisian yang dipakainya yang juga milik negara dirasa sudah cukup baginya.

Begitu juga ketika menjabat Menteri Iuran Negara. Ia diminta pindah dari rumah pribadi di Jalan Prof Moh Yamin ke rumah dinas yang lebih besar. Permintaan pindah rumah itu ditolak dengan alasan rumah yang ditempatinya sudah cukup representatif sehingga negara tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuknya. Menurutnya, sebagai Menteri Iuran Negara dia bertugas mencari uang untuk negara, bukan sebaliknya, menghabiskan uang negara untuk rumah dan fasilitas yang bukan-bukan.

Dia telah menerima banyak tanda jasa, antara lain, Bintang (BT) Gerilya, BT Dharma, BT Bhayangkara, BT Kartika Eka Paksi Tingkat I, BT Jasasena, Swa Buawa, Panglima Setya Kota, Sapta Marga, Prasetya Pancawarsa, Satya Dasawarasa, Yana Utama, Penegak dan Ksatria Tamtama. Ia juga dianugerahi LBH Award, saat Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) itu memperingati HUT 32 tahun.

Perihal asal-usul namanya, Hoegeng. Semasa kecil, ia biasa dipanggil ‘Bugel’ karena badannya tambun. Kemudian menjadi ‘Bugeng’ dan akhirnya menjadi Hoegeng sampai akhir hayatnya. Ayahnya, Sukarjo Karjohatmojo, seorang hoofd Jaksa, yang memeiliki rasa sosial dan kemanusiaan yang tinggi. Sang Ayah sengaja mendirikan rumah untuk orang-orang miskin dan telantar. Hoegeng kecil sering diajak ayahnya ke rumah penampungan orang terlantar itu. Saat itu, Sang Ayah membisikkan, ''Kelak, bila kau jadi orang berpangkat dan berkuasa, ingatlah: kekuasaan itu laksana pedang bermata dua.''

Pria yang menikahi Marie Roselina, dikaruniai tiga anak yakni Reni Soeryanti, Aditya Soetanto dan Sri Pamujining Rahayu, ini setelah pensiun, selain melukis, ia tercatat sebagai anggota ORARI. Ia juga seorang tokoh yang dalam keadaan sulit berada di depan untuk menegakkan demokrasi dan kejujuran. Saat banyak tokoh masih manggut-manggut kepada kekuasaan otoriter, ia maju ke depan menyuarakan demokrasi dan kebenaran. Sampai akhir hayatnya, ia tetap teguh pada prinsip dan menjadi teladan bagi semua anak bangsa, khususnya bagi Kepolisian Republik Indonesia

Baca Juga
Kabar Heboh, muncul Blog yang berani bongkar berbagai rahasia dan berita-berita menarik. Telah beredar beberapa trik dan solusi untuk memecahkan berbagai permasalahan di bidang pendidikan. Info tentang Ujian nasional 2010, hingga penyimpangan pendidikan ada dalam blog ini. Bila anda ingin tau mengenai berita heboh tentang artis Indonesia tanpa busana dan kenakalan mereka di FB, Twitter hingga jejaring sosial dunia maya lain dengan buka-buka an, maka disini juga ada. Bagi penggemar sejarah and bisa tau siapa dibalik pemberontakan PKI tahun 1965. Bagi anda yang suka dengan psikologi juga ada banyak tips dan trick di blog ini. Gambar-gambar “ehm” juga ada, video syur dan adegan xxx yang uncensored juga ada tinggal anda klik sekali saja maka akan terbuka semua. Kabar heboh ini hanya dapat anda temukan jika mengklik blog di bawah ini :

http://celoteh55aries.blogspot.com/ Celoteh Aries

http://dunia55pendidikan.blogspot.com/ Dunia Pendidikan Aries

http://aries55history.blogspot.com/ History Blog Aries

http://ariesgoblog.wordpress.com/ History Education

Kamis, 25 Februari 2010

Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran. Berikut ini akan dipaparkan istilah-istilah tersebut, dengan harapan dapat memberikan kejelasaan tentang penggunaan istilah tersebut.

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu :

1.Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya.
2.Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran.
3.Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4.Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
1.Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik.
2.Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
3.Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
4.Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dilihat dari strateginya, pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif.
Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan sebagainya.
Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
Sementara taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)
Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran.
Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:

Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.

Sumber:
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran

Learning English is Fun

Most of students think that learning English is difficult. It is the same as they learn Mathematics, Chemistry, Physics, and Accounting. English looks like a horrible and frightening subject for the students. Is it true? To find the answer is actually not so difficult. Firstly the teachers should think the way how they teach. It is frightening the students or not. Secondly the methods the teachers use in teaching monotonuous or various. And finally whether the teachers know the students' need or not.
Solution:

1. Don't ever frighten the students with English. Ensure the students that English is not difficult. Assure them that you teach them in relax, unstressed atmosphere;
2. Apply various methods and approaches in teaching. Cosider the students' situation and condition. If tiring situation, try to refresh them. Don't give teaching learning process directly. Invite them to sing, for example. You can also perform games. Not related but it will make them fresh and cheerful again;
3. Try to know what your students want from you. Learning English in Laboratory, Library, Classroom, Open area, personally, in pairs or groupically.
And last but not least, motivate the students to study whatever the subject is.
Be a good teacher, be a fun teacher.

Rabu, 24 Februari 2010

Sekilas UAN / UNAS 2010 ( Ujian Akhir Nasional )

TUJUAN DILAKSANAKANNYA UN
adalah menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

KEGUNAAN HASIL UN
1. Pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
2. Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
3. Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
4. Dasar pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.

Ujian Akhir Nasional atau biasa disebut UAN adalah bentuk ujian yang akan menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau tidak, dengan mengacu pada kompensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam keompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Usaha tergantung kerja keras anda dalam belajar. Satu hal terakhir yang paling terpenting adalah Strategi UAN . Kuasai Strategi UAN mu sekarang juga supaya kamu berhasil dan tidak gagal sia-sia.

Mengapa sih kita harus lolos UAN/UNAS
Yang jelas jika kita lolos UAN pastinya bangga banget kan Wow…….Yesss…….. itu akan menambah wibawamu dalam kehidupannmu, tentunya kamu akan dipandang lebih.
Ketika kamu bisa lolos UAN tentunya masa depan kamu akan lebih cerah terutama dalam nantinya mencari kerja.
Mengharumkan Nama Sekolahmu tentunya. Semakin banyak siswa yang lolos UAN , tentunya sekolahmu akan disegani.
Akan membahagiakan bagi orang tua kita , tentunya ini merupakan hadiah yang membahagiakan bagi orang tua kita.
Dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
Penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
Dan banyak lagi hal lainnya.
Hal Pokok Persiapan Dini untuk Lolos UAN

Kita Harus Siap Materi
Menguasai Materi yang akan diujikan, tahu betul jenis jenis soal yang selalu keluar dan tahu betul bagaimana cara menjawab soal-soal itu.
Kita Harus Siap Mental
Kita Harus memiliki rasa percaya diri, kita harus punya keberanian untuk bersaing, berupaya meningkatkan dan mengasah potensi diri, rajin mengejar informasi dan tentunya kita harus tau Prediksinya seperti apa.
Kita Harus Siap Strategi
Strategi itu nantinya yang akan mengalahkan lawan kita, baik itu strategi mengenai cara belajar, maupun strategi - strategi lainnya.. Bagaimana Supaya kita bisa sukses dan lolos pada UAN 2010. Persiapkan diri kamu sedini mungkin masih ada waktu untuk memulai dan belajar baik secara psikis dan mental tentunya dengan belajar, berlatih soal- soal dan juga berdoa.
Prediksi dan Pembahasan Soal – Soal UNAS 2010 ini, kami susun berdasarkan Komposisi Soal – Soal UAN ( Kisi – Kisi ), berdasarkan Topik / Ruang lingkup Materi. Yang telah kami susun sedemikian rupa oleh team kami yang telah berengalaman bertahun – tahun dan pakar dalam bidangnya masing – masing. Dan tentunya pelajari dan kerjakan Prediksi UAN / UNAS 2010 beserta tips dan kiat – kiatnya supaya kita bisa sukses pada UAN 2010 ini. Amin…..

Selasa, 23 Februari 2010

Renaisance


Tahukah kau apa artinya kata renaissance itu? Itu adalah kata Perancis yang berarti "kelahiran kembali". Renaissance merupakan periode kelahiran kembali yang terjadi di Eropa antara abad keempat belas sampai abad keenam belas.

Selama abad pertengahan yang mendahuluinya, banyak hal dalam kehidupan terabaikan. Selama zaman renaissance, pelajaran dibangkitkan kembali. Perdagangan, seni, musik, literatur, dan ilmu pengetahuan berkembang pesat. Renaissance mengubah seluruh gaya hidup Eropa.


Sebelum renaissance, kebanyakan orang tinggal di perumahan besar, yang disebut manor atau rumah bangsawan. Hanya ada sedikit kota. Semua kehidupan sosial berpusat di amnor, atau di tempat uskup. Eropa terbagi menjadi banyak sekali negara kecil, masing-masing diperintah oleh pangeran atau bangsawan.

Selama zaman renaissance, cara kehidupan ini berubah sama sekali. Kota-kota berkembang pesat seirng dengan berkembangnya perdagangan dan industri. Pengusaha kaya menjadi orang penting. Dan bukan lagi dalam bentuk negara kecil, tapi unit pemerinatahan yang lebih besar tumbuh dan menjadi negara. Orang mulai menggunakan uang logam.

Orang juga mulai memepertanyaka kepercayaan lama mereka. Mereka menjadi lebih tertarik pada kejadian di dunia ini dan kurang tertarik pada kehidupan di dunia yang akan datang. Ini merupakan masa ketika revolusi terhadap ide dan tindakan yang harus dilakukan di Gereja Roma Katolik terjadi, yang berakhir dengan reformasi dan berdirinya agama Kristen Protestan.

Renaissance tidak begitu saja dimulai, walaupun kadang-kadang awal terjadinya disebutkan pada tahun 1453 ketika Konstatinopel jatuh ke tangan Turki, atau tahun 1440, ketika percetakan ditemukan. Kekuatan yang mendorong terjadinya Renaissance sudah dimulai jauh sebelumnya.

Renaissance mencapai kemajuan pertama kali di Italia sebelum menyebar ke negara lain di Eropa. Di Italia berkumpul banyak seniman besar, diantaranya Leonardo Da Vinci, Michelangelo, Raphael, Titian, Bothicelli, Cellini, dan banyak lagi yang hasil karyanya masih dikagumi sampai sekarang.
(di ambil dari beberapa sumber)

Relativisme Sejarah: Bukan Harga Mati


Moral dan keyakinan merupakan hasil dari ruang dan waktu tertentu, dan karenanya tidak ada yang bisa disebut “benar” atau “salah”
Sebuah ungkapan yang hampir mirip dengan obyektifitas dan subyektifitas dalam sejarah. Sudah sejak lama disiplin ilmu sejarah dipertanyakan tingkat keabsahannya. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena peristiwa sejarah bersifat einmaligh, dan peristiwa tersebut tidak dapat direkonstruksi secara benar-benar serupa dengan peristiwa yang sebenarnya terjadi. Banyak faktor yang memengaruhi sebuah peristiwa tidak dapat direkonstruksi sesuai dengan yang asli. Faktor waktu, tempat, keadaan, lingkungan dan segudang faktor yang lainnya adalah hal-hal yang membuat mengapa sebuah peristiwa sejarah tidak dapat diulang sama persis dengan yang aslinya
Esensi ‘benar” dan “salah” bukan harga mati, karena “benar” dan “salah” bukan tujuan utama penulisan sejarah. Sejarah hanya berusaha merekonstruksi sebuah peristiwa mendekati semaksimal mungkin dengan peristiwa yang terjadi. Perkara “benar” dan “salah” tergantung dari subyektifitas pembaca atau penikmat karya sejarah tersebut. Sudut pandang pembaca atau penikmat adalah faktor utama yang membuat pengkategorian karya tersebut “benar” atau “salah”. Penempatan sudut pandang dalam menilai suatu peristiwa inilah yang membuat banyak ungkapan tentang esensi “benar” dan “salah.

Seperti kasus subyektifitas berikut: [Jika] s dan s’ mempunyai makna yang sama, maka apapun kondisi –kondisi yang membuat benar akan [selalu] membuat s’ benar. Sehingga tidak mengejutkan bahwa relativis cenderung untuk mengutamakan konsepsi-konsepsi holistic tentang kebenaran dan bermakna, yang membuat bagian semantik utama sesuatu yang lebih rumit daripada kalimat. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai relativis seseorang dengan orang lain akan berbeda. Hal ini terkait erat dengan unsur subyektifitas seperti yang tertera di atas. Tidak ada yang bisa menggugat ego seseorang. Ego yang timbul akan senantiasa mati-matian dipertahankan oleh orang yang melontarkan ego tersebut. Walaupun banyak orang berkilah akan tingkat kebesaran hatinya dalam menerima perbedaan atau kritikan, tetapi ego yang telah bermain di dalamnya walau kadang dipungkiri tapi tetap akan dipertahankan dan senantiasa bermain di dalamnya (dalam upaya mempertahankan argumen).
Unsur “benar’ dan “salah” dalam sejarah, bukan perkara “hitam” dan “putih” saja, tetapi lebih luas dari itu. Bagaimana cara menganalisa sebuah persoalan, minimal mendekati dengan pendekatan yang maksimal terhadap sebuah persoalan. Dalam pendekatannya, seorang sejarawan (dalam usaha penulisannya) akan berbenturan dengan berbagai kepentingannya. Pemihakan pribadi (personal bias), yaitu persoalan suka atau tidak suka pribadi terhadap individu atau golongan dari seseorang, prasangka kelompok (group prejudice) yaitu menyangkut keanggotaan sejarawan dalam suatu kelompok apakah itu bangsa, ras, kelompok sosial, atau agama tertentu, teori-teori penafsiran sejarah yang berbeda (Conflicting theories of historical interpretation) yaitu perbedaan penafsiran teori, misal sejarawan Marxis akan menulis berdasarkan teori determinisme ekonomi, konflik-konflik filsafat yang mendasar (underlying philosophical conflicts) yaitu kepercayaan moral atau pandangan hidup seseorang. Unsur-unsur seperti yang tertera diataslah yang menyebabkan penulisan sejarah tidak se-simple “hitam” dan “putih” saja atau “benar” dan “salah”.

Raden Wijaya


Raden Wijaya (wafat: Majapahit, 1309) adalah pendiri Kerajaan Majapahit sekaligus raja pertama yang memerintah pada tahun 1293-1309, bergelar Sri Maharaja Sanggramawijaya Sri Kertarajasa Jayawarddhana.Raden Wijaya nerupakan nama yang lazim dipakai para sejarawan untuk menyebut pendiri Kerajaan Majapahit. Nama ini terdapat dalam Pararaton yang ditulis sekitar akhir abad ke-15. Kadang Pararaton juga menulisnya secara lengkap, yaitu Raden Harsawijaya. Padahal menurut bukti-bukti prasasti, pada masa kehidupan Wijaya (abad ke-13 atau 14) pemakaian gelar raden belum populer.
Nagarakretagama yang ditulis pada pertengahan abad ke-14 menyebut pendiri Majapahit bernama Dyah Wijaya. Gelar dyah merupakan gelar kebangsawanan yang populer saat itu dan menjadi cikal bakal gelar raden. Istilah raden sendiri diperkirakan berasal dari kata ra dyah atau ra dyan atau ra hadyan.


Nama asli pendiri Majapahit yang paling tepat adalah NararyaSanggramawijaya, karena nama ini terdapat dalam Prasasti Kudadu yang dikeluarkan oleh Wijaya sendiri pada tahun 1294. Gelar Nararya juga merupakan gelar kebangsawanan, meskipun gelar Dyah lebih sering digunakan.

Menurut Pararaton, Raden Wijaya adalah putra Mahisa Campaka, seorang pangeran dari Kerajaan Singasari. Menurut Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara, Raden Wijaya adalah putra pasangan Rakeyan Jayadarma dan Dyah Lembu Tal. Ayahnya adalah putra Prabu Guru Darmasiksa, raja Kerajaan Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari. Setelah Rakeyan Jayadarma tewas diracun musuhnya, Lembu Tal pulang ke Singasari membawa serta Wijaya. Dengan demikian, Raden Wijaya merupakan perpaduan darah Sunda dan Jawa.

Kisah di atas mirip dengan Babad Tanah Jawi yang menyebut pendiri Kerajaan Majapahit bernama Jaka Sesuruh putra Prabu Sri Pamekas raja Kerajaan Pajajaran, yang juga terletak di kawasan Sunda. Jaka Sesuruh melarikan diri ke timur karena dikalahkan saudara tirinya yang bernama Siyung Wanara. Ia kemudian membangun Kerajaan Majapahit dan berbalik menumpas Siyung Wanara. Berita di atas berlawanan dengan Nagarakretagama yang menyebut Dyah Lembu Tal adalah seorang laki-laki, putra Narasingamurti. Naskah ini memuji Lembu Tal sebagai seorang perwira yuda yang gagah berani dan merupakan ayah dari Dyah Wijaya.

Di antara berita-berita di atas, yang paling dapat dipercaya adalah Nagarakretagama karena naskah ini selesai ditulis pada tahun 1365. Jadi, hanya selisih 56 tahun sejak kematian Raden Wijaya.
Raden Wijaya dalam Prasasti Balawi tahun 1305 menyatakan dirinya sebagai anggota Wangsa Rajasa. Menurut Nagarakretagama, Wijaya adalah putra Dyah Lembu Tal, putra Narasinghamurti. Menurut Pararaton, Narasinghamurti alias Mahisa Campaka adalah putra Mahisa Wunga Teleng putra Ken Arok pendiri Wangsa Rajasa.

Pendiri Desa dan Kerajaan Majapahit
Menurut Prasasti Kudadu, pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang Bupati Gelang-Gelang terhadap kekuasaan Kerajaan Singasari. Raden Wijaya ditunjuk Kertanagara untuk menumpas pasukan Gelang-Gelang yang menyerang dari arah utara Singasari. Wijaya berhasil memukul mundur musuhnya. Namun pasukan pemberontak yang lebih besar datang dari arah selatan dan berhasil menewaskan Kertanagara.

Menyadari hal itu, Raden Wijaya melarikan diri hendak berlindung ke Terung di sebelah utara Singaasari. Namun karena terus dikejar-kejar musuh ia memilih pergi ke arah timur. Dengan bantuan kepala desa Kudadu, ia berhasil menyeberangi Selat Madura untuk bertemu Arya Wiraraja penguasa Songeneb (nama lama Sumenep).

Bersama Arya Wiraraja, Raden Wijaya merencanakan siasat untuk merebut kembali takhta dari tangan Jayakatwang. Wijaya berjanji, jika ia berhasil mengalahkan Jayakatwang, maka daerah kekuasaannya akan dibagi dua untuk dirinya dan Wiraraja. Siasat pertama pun dijalankan. Mula-mula, Wiraraja menyampaikan berita kepada Jayakatwang bahwa Wijaya menyatakan menyerah kalah. Jayakatwang yang telah membangun kembali negeri leluhurnya, yaitu Kerajaan Kadiri menerimanya dengan senang hati. Ia pun mengirim utusan untuk menjemput Wijaya di pelabuhan Jungbiru.

Siasat berikutnya, Wijaya meminta Hutan Tarik di sebelah timur Ka diri untuk dibangun sebagai kawasan wisata perburuan. Wijaya mengaku ingin bermukim di sana. Jayakatwang yang gemar berburu segera mengabulkannya tanpa curiga. Wiraraja pun mengirim orang-orang Songeneb untuk membantu Wijaya membuka hutan tersebut. Menurut Kidung Panji Wijayakrama, salah seorang Madura menemukan buah maja yang rasanya pahit. Oleh karena itu, desa pemukiman yang didirikan Wijaya tersebut pun diberi nama Majapahit.

Catatan Dinasti Yuan mengisahkan pada tahun 1293 pasukan Mongol sebanyak 20.000 orang yang dipimpin Ike Mese mendarat di Jawa untuk menghukum Kertanagara, karena pada tahun 1289 Kertanagara telah melukai utusan yang dikirim Kublai Khan Kaisar Mongol.

Pyramid


Banyak orang mengira bahwa pyramid di Mesir hanya tiga, seperti yang terdapat di Giza. Padahal, tidak kurang dari 97 pyramid, ada di seluruh Mesir, hanya bentuknya saja yang lebih kecil ketimbang 3 pyramid Giza. Sebagian pyramid itu terdapat di padang pasir Saqqara (25 km dari Kairo), yang merupakan pyramid tertua di Mesir. Pyramid ini dibangun oleh Raja Zoser. Sedangkan lainnya terdapat di kawasan Wastha, 90 km selatan Kairo.
Pyramid-pyramid Mesir dibangun terutama pada masa-masa pemerintahan firaun-firaun yang berkuasa pada tahun 2635-1780 SM. Zaman ini dikenal dengan sebutan the age of the pyramids. Raja-raja pada masa ini dimakamkan di pyramid. Sebelumnya, raja-raja dimakamkan dalam mastaba, suatu bangunan berbentuk persegi panjang dan rata. Adalah Imhotep, arsitek pada masa pemerintahan Firaun Zoser, yang membuat pyramid pertama kali. Namun, yang ia buat bukanlah pyramid seperti yang terdapat di Giza, melainkan bangunan yang terdiri dari beberapa lapisan mastaba, yang makin ke atas makin mengecil ukurannya. Latar belakang Imhotep membuat bangunan speerti ini adalah karena bangunan sepreti ini menggambarkan tangga untuk mengantarkan raja yang meninggal menuju surga. Piramid yang dibangun Imhotep untuk Raja Zoser dikenal sebagai sebutan Step Piramid, di daerah Saqqara.

Selain pemakaman raja dan keluarganya, dalam pyramid tersimpan juga berbagai kekayaan sebagai bekal kehidupan di alam baka. Bentuk bangunan rumah masyarakat Mesir Kuno yang hanya terbuat dari tanah liat, dan bangunan makam seperti pyarmid yang terbuat dari batu, seolah mengingatkan kita untuk sampai pada kesimpulan bahwa kebudayaan Mesir kuno berpusat pada upaya mengatasi kematian. Belum lagi kalau kita hubungkan dengan mumi sebagai upaya pengawetan mayat dari berbagai pengaruh alam. Jadi, menurut mereka, rumah boleh rubuh, tetapi makam dan jasad harus tetap utuh dan bertahan sepanjang masa.
Piramid terbesar dibangun oleh Raja Firaun Khufu, raja ketiga dinasti IV pada tahun 2690 SM di atas tanah seluas 13 acre, di daerah yang sekarang disebut Giza. Tingginya 146 meter (kini tinggal 136 akibat erosi pada bagian atsnya). Jumlah batuan sekitar 2,5 juta meter3. Tentang jumlah pekerjanya, Wieslaw Kozinki, seorang arsitek Polandia, meyakini bahwa setidaknya tedapat rata-rata 25 orang untuk mengangkut sepotong batu seberat 1 hingga 1,5 ton. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa sedikitnya terdapat 8-12 orang yang menarik sebuah batu berukuran 2,5 ton. Petrie, seorang Egyptolog terkemuka membenarkan apa yang ditulis Herodotus, ahli sejarah Yunani mengenai adanya 100 ribu pekerja dalam pembangunan pyramid. Kebanyakan mereka penduduk perkampungan yang ingin bekerja pada proyek pembnagunan pyramid, ketika terjadi banjir tahunan sungai Nil, dimana mereka tidak dapat bekerja di sawah dan tanah pertanian mereka.
Dua pyramid lain, masing-masing Khafre atau Chevren, dan Mycerinos. Pyramid Khafre dibangun oleh Raja Khafre, putra raja Cheops, pada tahun 2650 SM, dengan tinggi 136 meter, panjang masing-masing sisinya adalah 214 meter, dan jumlah batunya adalah 2,2 juta meter3. Satu lagi, pyramid Menkaure (Mycerinos) dibangun oleh Menkaure, putra raja Khafre pada tahun 2600 SM, dengan tinggi 104 meter dan panjang masing-masing sisinya 62 meter.
Pyramid Giza menunjukkan kemajuan dan kebesaran peradaban Mesir Kuno yang oleh Herodotus dalam bukunya History, disebut sebagai satu-satunya tujuh keajaiban dunia (seven Wonders of the ancient world), yang masih ada saat ini. Kekokohan dan ketegaran bangunan itu dimungkinkan oleh iklim Mesir yang kering.
* * *
HINGGA kini, belum ada penafsiran yang pasti tentang hakekat pyramid. Ada yang berpendapat sebagai pemakaman raja-raja Mesir Kuno, beserta hartanya sebagai bekal di alam yang abadi. Ada juga yang menganggap sebagai tempat penyimpanan gandum di masa Nabi Yusuf as. Sebagaimana Aristoteles juga pernah berpendapat bahwa pyramid adalah simbol kekuatan raja-raja Firaun.
Berbagai spekulasi juga muncul seputar misteri yang dikandung oleh pyramid Giza. “Hingga kini, keinginan mengungkap rahasia pyramid, masih menggoda benak para peneliti”, ujar Dr.Zahi Hawass, kepala pusat arkeologi dan kepurbakalaan Mesir, seperti dikutip mingguan Al Ahram Weekly. Sejumlah upaya dilakukan oleh berbagai kelompok peneliti mancanegara. Tahun 1977, Stanford Research Institute Pyramid (SRIP), sebuah lembaga peneliti Eropa meyakini keberadaan ruangan khusus persis di bawah Sphynx. Lalu, Permanent Committee of the Supreme Council of Antiquities (PCSCA), lembaga dunia untuk bidang kepurbakalaan, mempersilahkan mereka membongkar ruas kanan bawah sphynx. “Akan tetapi, mereka tidak menemukan apa-apa”, ujar Dr. Zahi Hawass.
Pada tahun 1986, para peneliti Perancis juga datang untuk membongkar tembok barat ruangan kamar Ratu. Mereka juga mendapat restu dari PCSCA. Di Paris, koran-koran setempat memuat berita itu dengan judul besar-besar. “Kami satu-satunya tim yang mampu membongkar pyramid”. Kesimpulan mereka, ada terowongan yang belum tersingkap di dalam kamar ratu. Akan tetapi, Zahi melihat bukti-bukti sandaran kesimpulan mereka itu lemah. Lalu, ia bersama para peneliti Mesir lainnya berniat membuktikan kebenaran temuan mereka. “Hasilnya tetap non sen”, kata dia lagi.
Serombongan peneliti dari Florida State University, Amerika Serikat juga minta izin membongkar ruangan bawah tanah dekat Sphynx, dan sebelah timur Pyramid Khufu pada tahun 1996. Seperti halnya para peneliti Prancis, mereka juga menduga, kedua bangunan itu dihubungkan oleh sebuah terowongan. “Saya tetap tidak yakin terowongan itu ada”, kata Hawass lagi. Dan lagi-lagi, kerja para peneliti itu tetap nihil. Belakangan, sebuah ruangan dekat kamar ratu malah ditemukan oleh para peneliti muda Mesir. “Mereka malah bukan orang-orang ahli pyramid”, kata Hawass.
Pertengahan September 2002 lalu, para peneliti dari National Geographic, sebuah lembaga riset Amerika, menggunakan robot yang dibuat dengan menghabiskan dana 300 ribu U$D, untuk menelusuri lorong di bawah Pyramid Khufu. Lagi-lagi, penelitian ini buntu. Robot hanya mampu berjalan sepanjang 45 cm, hingga akhirya terhenti karena terhalang sebuah pintu rahasia. Hingga kini, pyramid Giza masih tetap misteri.

Prambanan, Candi Hindu Tercantik di Dunia


Candi Prambanan adalah bangunan luar biasa cantik yang dibangun di abad ke-10 pada masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Menjulang setinggi 47 meter (5 meter lebih tinggi dari Candi Borobudur), berdirinya candi ini telah memenuhi keinginan pembuatnya, menunjukkan kejayaan Hindu di tanah Jawa. Candi ini terletak 17 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, di tengah area yang kini dibangun taman indah.
Ada sebuah legenda yang selalu diceritakan masyarakat Jawa tentang candi ini. Alkisah, lelaki bernama Bandung Bondowoso mencintai Roro Jonggrang. Karena tak mencintai, Jonggrang meminta Bondowoso membuat candi dengan 1000 arca dalam semalam. Permintaan itu hampir terpenuhi sebelum Jonggrang meminta warga desa menumbuk padi dan membuat api besar agar terbentuk suasana seperti pagi hari. Bondowoso yang baru dapat membuat 999 arca kemudian mengutuk Jonggrang menjadi arca yang ke-1000 karena merasa dicurangi.

Candi Prambanan memiliki 3 candi utama di halaman utama, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi tersebut adalah lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Ketiga candi itu menghadap ke timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masih terdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki 224 candi.
Memasuki candi Siwa yang terletak di tengah dan bangunannya paling tinggi, anda akan menemui 4 buah ruangan. Satu ruangan utama berisi arca Siwa, sementara 3 ruangan yang lain masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro Jonggrang dalam legenda yang diceritakan di atas.
Di Candi Wisnu yang terletak di sebelah utara candi Siwa, anda hanya akan menjumpai satu ruangan yang berisi arca Wisnu. Demikian juga Candi Brahma yang terletak di sebelah selatan Candi Siwa, anda juga hanya akan menemukan satu ruangan berisi arca Brahma.
Candi pendamping yang cukup memikat adalah Candi Garuda yang terletak di dekat Candi Wisnu. Candi ini menyimpan kisah tentang sosok manusia setengah burung yang bernama Garuda. Garuda merupakan burung mistik dalam mitologi Hindu yang bertubuh emas, berwajah putih, bersayap merah, berparuh dan bersayap mirip elang. Diperkirakan, sosok itu adalah adaptasi Hindu atas sosok Bennu (berarti 'terbit' atau 'bersinar', biasa diasosiasikan dengan Dewa Re) dalam mitologi Mesir Kuno atau Phoenix dalam mitologi Yunani Kuno. Garuda bisa menyelamatkan ibunya dari kutukan Aruna (kakak Garuda yang terlahir cacat) dengan mencuri Tirta Amerta (air suci para dewa).
Kemampuan menyelamatkan itu yang dikagumi oleh banyak orang sampai sekarang dan digunakan untuk berbagai kepentingan. Indonesia menggunakannya untuk lambang negara. Konon, pencipta lambang Garuda Pancasila mencari inspirasi di candi ini. Negara lain yang juga menggunakannya untuk lambang negara adalah Thailand, dengan alasan sama tapi adaptasi bentuk dan kenampakan yang berbeda. Di Thailand, Garuda dikenal dengan istilah Krut atau Pha Krut.
Prambanan juga memiliki relief candi yang memuat kisah Ramayana. Menurut para ahli, relief itu mirip dengan cerita Ramayana yang diturunkan lewat tradisi lisan. Relief lain yang menarik adalah pohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian dan keserasian lingkungan. Di Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.
Sama seperti sosok Garuda, Kalpataru kini juga digunakan untuk berbagai kepentingan. Di Indonesia, Kalpataru menjadi lambang Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Bahkan, beberapa ilmuwan di Bali mengembangkan konsep Tri Hita Karana untuk pelestarian lingkungan dengan melihat relief Kalpataru di candi ini. Pohon kehidupan itu juga dapat ditemukan pada gunungan yang digunakan untuk membuka kesenian wayang. Sebuah bukti bahwa relief yang ada di Prambanan telah mendunia.
Kalau cermat, anda juga bisa melihat berbagai relief burung, kali ini burung yang nyata. Relief-relief burung di Candi Prambanan begitu natural sehingga para biolog bahkan dapat mengidentifikasinya sampai tingkat genus. Salah satunya relief Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea) yang mengundang pertanyaan. Sebabnya, burung itu sebenarnya hanya terdapat di Pulau Masakambing, sebuah pulau di tengah Laut Jawa. Lalu, apakah jenis itu dulu pernah banyak terdapat di Yogyakarta? Jawabannya silakan cari tahu sendiri. Sebab, hingga kini belum ada satu orang pun yang bisa memecahkan misteri itu.
Nah, masih banyak lagi yang bisa digali di Prambanan. Anda tak boleh jemu tentunya. Kalau pun akhirnya lelah, anda bisa beristirahat di taman sekitar candi. Tertarik? Datanglah segera. Sejak tanggal 18 September 2006, anda sudah bisa memasuki zona 1 Candi Prambanan meski belum bisa masuk ke dalam candi. Beberapa kerusakan akibat gempa 27 Mei 2006 lalu kini sedang diperbaiki.

Gerakan 30 S/PKI Pengalaman Sejarah yang Berharga


Mantan Rektor Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Prof.H. Kustan Basri, berpendapat, Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G.30 S/PKI) merupakan pengalaman sejarah berharga bagi bangsa Indonesia.
"Oleh sebab itu, peristiwa G.30 S/PKI yang terjadi 44 tahun silam jangan dilupakan. Kita harus tetap waspada, karena bahaya laten komunis itu bisa terulang," tandasnya dalam suasana peringatan Hari Pancasila Sakti (Hapsak), di Banjarmasin, Kamis.
Karena itu, mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) meminta, media massa agar tiap tahun pada 30 September mengungkap kembali tragedi berdarah yang merenggut sejumlah perwira tinggi TNI-AD, yang tetap setia mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara.

"Sebab kalau tanpa pengungkapan kembali peristiwa G.30 S/PKI, generasi bangsa mendatang tak lagi mengetahui, sehingga terjadi kelalaian, yang pada gilirannya bahaya laten komunis kembali masuk Indonesia," lanjut alumnus Universitas Indonesia (UI) Jakarta itu.
Manakala dengan bentuk barunya PKI kembali muncul di Indonesia, maka tidak mustahil pula Pancasila yang menjadi dasar negara dan pandangan hidup bangsa, berubah menjadi komunisme, yang pada gilirannya bisa aties (tanpa tuhan), tambahnya.
Ia menyatakan syukur dan terima kasih, karena pemerintah, seperti pemerintah provinsi (Pemprov) Kalsel tidak melupakan sejarah dan kembali melangsungkan upacara peringatan Hapsak, 1 Oktober.
Guna mengingat sejarah G.30 S/PKI tersebut atau sebelum hari peringatan Hapsak tiap 1 Oktober, sebaiknya pada 30 September ada seruan agar masyarakat mengibarkan bendera merah putih setengah tiang sebagai tanda hari berkabung nasional, demikian Kustan Basri.
Pendapat senada dari kalangan mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan HMI lainnya serta dari eksponen Angkatan 66.
Sebagaimana pengakuan mantan aktivis Kesatuan Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI) Kalsel, Sjazli Arsyad Abdis, dirinya hampir lupa dengan sejarah G.30 S/PKI, karena tidak seperti masa-masa sebelumnya tiap 30 September pengibaran merah putih secara serempak.
"Jika tidak ada peringatan Hapsak, mungkin saya yang pernah berdemonstrasi pada Tahun 1966 untuk mengenyahkan paham komunis dari Indonesia, juga lupa bahwa ada gerakan yang mau mengubah Pancasila sebagai dasar negara kita, menjadi komunisme," tandasnya.
Peringatan Hapsak, 1 Oktober 2009 tingkat provinsi Kalsel berlangsung di halaman kantor gubernur setempat, dengan pembina upacara Wakil Gubernurnya, HM. Rosehan NB, SH.
Sementara ikrar tetap setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dibacakan Ketua DPRD Kalsel, Nasib Alamsyah.

Perundingan Indonesia – Belanda


Perundingan Indonesia-Belanda pasca perang dunia ke II untuk dekolonisasi, merupakan hal yang baru bagi kedua bangsa, mengingat pada waktu-waktu sebelumnya yang baru dikenal ada adalah bangsa Belanda dan kaum Pribumi (Inlander) penduduk Hindia Belanda. Jadi mana mungkin sesama penduduk dibawak kekuasaan Kerajaan Belanda melakukan perundingan dengan status sama tinggi dan sama rendah ? Tapi Kemerdekaan R I ahirnya terjadi juga. Bagaimana hal itu mungkin ? Bisa saja, kenapa tidak !

Bukankah hak menentukan nasib sendiri sebagaimana tertera dalam naskah Proklamasi 17 Agustus 1945 sah-sah saja ? (Baca : "Kami Bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia") . Dan bukankah hal ini sejalan dengan Universal Declaration of Human Rights (UDHR) yang dideklarasikan dalam sidang umum PBB tanggal 10 Desember 1948 bertempat di Palais de Chaillot Paris ? Dimana pada artikel pertamanya jelas dikatakan "All human beings are born free and equal in dignity and rights.". Lebih hebat lagi dalam International Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR) yang dideklarasikan tahun 1966 dan menjadi amat berpengaruh sejak 23 Maret 1976, dimana pasal pertamanya mengatakan : "All peoples have the right of self-determination. By virtue of that right they freely determine their political status and freely pursue their economic, social and cultural development".
Jadi konperensi Meja Bundar yang berlangsung dari tanggal 23 Agustus 1949 sampai dengan 2 November 1949, dilihat dari perspektif sekarang sungguh sangat legal dan didukung dunia ! Tapi proses Demokrasi ini tidak pernah didukung oleh Negara dan Rakyat Indonesia sendiri secara baik dan benar. Contohnya, Indonesia Merdeka ditujukan untuk melindungi setiap individu Warga negara Indonesia dan seluruh rakyat Indonesia. Ternyata Pemerintah yang sah, dalam hal ini Pemerintahan Negara Republik Indonesia, dari tahun 1945 sampai sekarang belum mampu melaksanakan hal itu dengan baik. Juga, rakyat Indonesia yang mestinya melaksanakan fungsi dan perannya serta bertanggung jawab sebagai warga negara juga belum pas. Masih untuk kepentingan dewe-dewe.
Apalagi para wakil rakyatnya. Pegimana nih ? Masalah lain yang belum tuntas adalah, soal penyelesaian Negara Kesatuan. Kalau dilihat, tahun 1945, Self Determination itu tidak lengkap kalau ditentukan sendiri. Selain harus ada pengakuan negara lain, maka saat itu kemerdekaan hanya mungkin melalui penyelesaian bersama dengan negara penjajah. Makanya amat cocok kalau berkali-kali ada perundingan Indonesia-belanda (Hoge Veluwe,Linggajati, Renville, Roem Roijen, meja bundar) .
Apalagi dilengkapi ikut sertanya pihak ketiga (Inggris, KTN, UNCI). Namun semua usaha perjuangan diplomasi ini hanya menghasilkan Kemerdekaan Negara Indonesia Serikat. lalu terjadilah sebuah pernyataan sendiri pada tahun 1950 yaitu Kembali Ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lucunya kaum Federalis diam saja, bahkan ikut-ikutan mendukung NKRI. Terus terang saja Belanda amat kaget pada perubahan ini. Baru belakangan hal ini menimbulkan kekisruhan. Kekuasaan sentral Jakarta tidak dapat mengendalikan perkembangan daerah yang tambah hari, tambah komplek. terjadilah pemberontakan separatis, perlawanan pada pusat, terorisme, tuduhan dominasi jakarta, Pimpinan daerah yang mbalelo dan sebagainya.
Kemudian muncullah kebijaksanaan itu yang namanya "Otonomi Daerah". Apakah semua itu cukup ? Ternyata belum. Ditambah semua keadaan yang menyedihkan, mulai dari bencana alam, kebangkrutan ekonomi, birokrasi yang retak, korupsi, kecelakaan sistim pengangkutan didarat, laut dan udara. Sungguh amat miris nasib bangsaku ini !

Perlukah Sejarah Nasional Indonesia?


SIKAP penguasa kita yang menjadi perdebatan laten adalah turut mencampuri sejarah orang lain. Lalu memaksakan
sejarahnya sebagai dominasi atas sejarah orang lain itu. Begitu seterusnya, tiap pergantian rezim kekuasaan pasti diikuti
serangkaian kritik terhadap penulisan sejarah konvensionalnya. Apakah dengan demikian sejarawan akademis justru
akan tampil sebagai rezim baru yang akan menebarkan tirani memoria? Yang selalu menulis tanpa ada jaminan
obyektivitas yang konsisten? Karena tiap orang pasti takut menulis obyektif di bawah todongan pistol.

PENULISAN sejarah pada masa Soeharto atau kerap disebut rezim Orde Baru (Orba) dilihat selalu dekat dengan
penguasa. Penonjolan peran militer dan pengultusan personal sebagai orang yang paling berjasa bagi negara memenuhi
buku-buku sejarah dengan label "standar nasional". Dalam hal ini, interpretasi penulis sejarahnya tidak bisa disalahkan
begitu saja.

Labelisasi itu sejak awal dilukiskan sebagai stigma positif berlakunya nasionalisme baru Indonesia. Sejarawan akademis
sebagai pilar penting penulisan sejarah terlibat aktif memaparkan interpretasinya dan menyuguhkan desain konstruksi
memoria bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah militer. atau paling tidak mempunyai masa lalu yang berisi para
pecundang, kriminal, pembunuhan, dan pengkhianatan.

Herbert Butterfield dalam buku The Whig Interpretation of History (1931) mencoba memberi batasan penilaian yang bisa
diberikan oleh sejarawan. Dia mencatat, lepas dari kesalahan penafsiran, sejarawan bertugas untuk memberi
argumentasi yang lebih kepada upaya kritik dan moralitas serta menjauhi hasrat untuk menghakimi.

Ilham positif yang bisa diterimakan dari "debat kusir" seputar interpretasi adalah kesalahan sejarawan dalam memberi
tujuan dari interpretasi sejarah. Jika sejarah obyektif adalah peristiwa (moment) itu sendiri, maka sejarah subyektif
berdekatan dengan penafsir (interpreter) yang memberi makna bagi historiografi (penulisan sejarah). Kita masih belum
biasa menempatkan sejarawan yang berstatus merdeka dan bebas untuk menulis apa yang perlu dituliskan

Dalam masa Orba, yang paling bertanggung jawab terhadap penulisan sejarah nasional adalah sejarawan akademis.
Beranjak dari pengertian, sejarah obyektif harus tunggal dan negara (penguasa) berhak mendistribusikannya demi
kepentingan ideologis atau segala sesuatu yang membutuhkan sejarah sebagai legitimasinya.

Sejarah dibawa untuk melanjutkan tradisi hegemonik dari pendahulunya, yakni mitologi. Konsep terakhir ini adalah pilar
tegaknya pusat-pusat kekuasaan. Ada benarnya jika dikatakan, sejarawan Orba hanya merekonstruksi mitos
kepahlawanan (epos), bukan menyajikan sebuah rekonstruksi sejarah.

TUNTUTAN untuk mereinterpretasi sejarah nasional merupakan imbas yang tidak terelakkan. Tesis Ralph Waldo
Emerson, There is Properly No History; Only Biography agaknya lebih cocok dengan rentang perjalanan sejarah nasional
Indonesia. Sejak dimulainya penulisan sejarah istana-centris pada masa kerajaan-kerajaan, sejarawan selalu dekat
dengan kekuasaan. Demikian juga dengan historici kolonial. Mereka akan menulis orang-orang di seputar kekuasaan dan
reputasi baiknya tanpa kritik. Belum ada sejarawan amatir yang diakui sebagai bagian besar optimalisasi yang mandiri
dari penulisan sejarah dan menulis keadaan masyarakat secara umum yang diakui setara.

Tragisnya, sampai hari ini sejarawan akademis tidak pernah merasa bersalah apalagi menangisi kematian kebebasan
menafsirkan sejarah obyektif bangsanya, lingkungannya, masyarakatnya, dan setiap personal. Sejarawan senior,
Kuntowijoyo, dalam pembuka buku Metodologi Sejarah menandaskan, sejarawan adalah penulis sejarah! Tidak peduli dia
bekerja sebagai apa. Kenyataan ini sering diingkari karena setiap penulisan sejarah selalu didominasi sejarawan
akademis yang terpayungi otoritas keilmiahan sampai kenegaraan.

Sejak seminar nasional sejarah pertama dekade 1960-an, yang kedua (1970), sampai ketiga (1981), isu besar yang
dibahas adalah pencarian bentuk kesepahaman penulisan sejarah nasional yang bisa mencakup semua titik-titik puncak
sejarah lokal yang berdimensi nasional. Pada saat yang sama juga dirumuskan berbagai macam urusan metodologi dan
aneka pendekatan yang lebih mutakhir dalam penulisan ilmu sejarah. Hasilnya adalah buku sejarah nasional 7 jilid yang
kini dikritik habis-habisan, bahkan oleh pihak-pihak yang dulu mendukungnya.

Titik tolak usulan untuk mereinterpretasi sejarah nasional yang awalnya datang dari kelompok "pinggiran" dan
"terpinggirkan" oleh kekuasaan Orba, tidak akan banyak membantu. Selama mentalitas sejarawan yang mengusung
dominasi penulisan sejarah di puncak menara gading atas nama akademis dilanggengkan, bisa dikhawatirkan
sejarawan akan tetap dekat dengan kekuasaan. Tidak ada upaya kritis untuk menafsirkan peristiwa sejarah dengan
leluasa, merdeka, dan variatif.

Setiap negara mempunyai kepentingan untuk menegaskan eksistensi historisnya dengan membuat buku standar. Jika
unsur seperti nasionalisme amat kuat pada penulisan sejarah awal kemerdekaan, tidak perlu dimungkiri, nasionalisme
membuahkan kedekatan sejarawan dengan kekuasaan. Sejarawan dan penguasa mempunyai tugas sama, yakni
menghakimi.

Tuntutan reinterpretasi sejarah nasional pascareformasi 1998 akhirnya membuahkan hasil dengan upaya revisi buku
standar Sejarah Nasional Indonesia yang melibatkan ratusan sejarawan. Meski proyek ini belum selesai, namun upaya
sosialisasi kepada masyarakat luas belum sepenuhnya terwujud. Penulisan itu terkesan eksklusif karena semua tim
berdiri dan dibentuk oleh rezim yang berkuasa.

Dalam negara demokrasi, kekuatan-kekuatan sipil seharusnya lebih optimal. Negara hanya sebagai fasilitator untuk
menjembatani pemenuhan kebutuhan warga negaranya untuk bertutur tentang masa lalunya. Pengembangan dan
penguatan wahana penulisan sejarah di luar sejarawan akademisi ini sudah banyak diterapkan di negara-negara dengan
sistem demokrasi yang mapan. Lebih tepat dinyatakan, negara akan mendukung setiap usaha historiografi alternatif.

HAMBATAN terbesar di Indonesia adalah rapuhnya pemahaman mengenai arti penting sejarah sebagai bagian kebutuhan
pendewasaan masyarakatnya. Beberapa waktu lalu sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam, mengusulkan dibentuknya
Komisi Nasional (Komnas) Sejarah yang berfungsi sebagai komisi independen yang berwenang mengurusi persoalan
sejarah, mencakup reinterpretasi, pelurusan sejarah, penyelidikan untuk kepentingan rekonsiliasi yang berada di bawah
presiden.

Menurut saya, gagasan ini harus diletakkan dalam posisi yang tegas dan didukung aspek legalitas bahwa kekuasaan
tidak berhak mengintervensi kerja-kerja Komnas Sejarah. Tetapi apakah bisa? Karena di saat yang sama ada tumpang
tindih tugas dan wewenang antara Komnas HAM dan KKR.

Bagaimana pun sejarah merupakan hal penting. Di dalamnya ada landasan eksistensi, harga diri, kebanggaan, kritik, dan
alasan untuk introspeksi. Pekerjaan penulis sejarah, jika diartikan sebagai profesi independen yang disandangkan pada
sejarawan akademis, dapat diubah pada pengertian yang lebih sederhana. Kerangka penguatan sipil sebagai landasan
otoritas tertinggi dalam negara demokrasi tetap mengharuskan dihormatinya institusi independen yang lahir dari rahim
masyarakat sipil yang mempunyai dinamika tersendiri. Sehingga berapa pun rezim berganti, masyarakat akan selalu
berminat untuk menuliskan sejarahnya dengan mandiri.

Akhirnya, sejarah nasional bisa diartikan sebagai rangkuman sejarah masyarakat dalam tingkatan lokal yang tertulis
dengan lebih beragam. Sejarawan akademis tidak lagi memegang proses tunggal normalisasi sejarah nasional dan
interpretasinya yang bersifat menghakimi.

Sejarawan akan kembali menjadi milik masyarakat, bukan negara, dan setiap penulisan sejarah dalam semua level akan
saling memanfaatkan satu sama lain untuk tujuan universal penulisan sejarah.

Bukan sebagai hegemoni penguasa, tetapi sebagai jati diri personal, masyarakat lebih-lebih sebuah bangsa. Sehingga
cukup diperlukan Sejarah Indonesia saja.

Oleh: Muhammad Faishal Direktur History Institute for Society Transformation (HISTra)
Sumber: Kompas Cyber Media

Perkumpulan Rahasia Yang Harus Kalian Tau


Setiap orang yang mengikuti perkembangan dunia konspirasi dan perkumpulan rahasia pasti mengenal Freemasonry, perkumpulan rahasia yang dianggap terbesar dan paling berkuasa di dunia. Soal terbesar di dunia memang benar, tapi soal paling berkuasa di dunia, tunggu dulu.

Di tulisan ini, kita akan membahas mengenai perkumpulan rahasia yang akan membuat Freemasonry dan New World Ordernya terlihat seperti sekumpulan bocah playgroup. Yang saya maksud adalah perkumpulan "The Nine Unknown Men" atau "Sembilan Pria Tak Dikenal."

Di kalangan para penganut teori konspirasi, The Nine Unknown Men disebut sebagai perkumpulan rahasia tertua dan paling berkuasa di dunia. Perkumpulan ini pertama kali didirikan oleh raja Asoka dari India yang legendaris (273 SM). Ini berarti usia perkumpulan ini sudah lebih dari 2.000 tahun.

Tidak ada yang mengetahui dengan pasti apakah perkumpulan rahasia ini benar-benar ada atau tidak. Karena itu, status keberadaannya sama dengan status keberadaan kerajaan Shambhala yang lebih cenderung mitos.

Walaupun begitu, beberapa organisasi penganut ajaran esoterik seperti teosofi percaya bahwa perkumpulan ini benar-benar ada dan bekerja secara diam-diam untuk menyelamatkan umat manusia. Konon, saking hebatnya perkumpulan ini, kita mungkin bisa menyebut mereka dengan sebutan The League of Extra Ordinary Gentlemen.

Kisah perkumpulan rahasia ini pada awalnya hanya beredar dari mulut ke mulut secara turun temurun. Lalu pada abad ke-19 dimunculkan ke permukaan oleh tulisan Louis Jacolliot dan Talbot Mundy. Pada tahun 1960, Louis Pauwels dan Jacques Bergier juga mengangkat mengenainya di buku mereka yang berjudul Morning of the Magicians.

Dalam kultur yang lebih populer, Perkumpulan rahasia ini mengilhami pembuatan serial populer Heroes (dengan tokoh-tokohnya seperti Sylar, Hiro Nakamura, Peter Petrelli). Ini diakui oleh penulis dan produsernya.


Seperti yang sudah kita pelajari dari buku sejarah di sekolah, raja Asoka adalah raja dari wilayah India yang berasal dari dinasti Maurya dan juga cucu dari Chandragupta yang pertama kali menyatukan seluruh India. Dari kota Magada, ia memimpin kerajaannya menaklukan banyak wilayah di dunia.

Sebagai seorang raja yang masih muda, ia memiliki ambisi yang besar seperti leluhurnya. Salah satu bukti ambisinya adalah penaklukkan kerajaan Kalinga.

Ketika perang berlangsung, kerajaan Kalinga yang berusaha mempertahankan wilayahnya dari serbuan Asoka kehilangan 100.000 prajurit dalam sebuah pertempuran berdarah. Menyaksikan pembantaian tersebut, Asoka diliputi oleh rasa penyesalan mendalam dan memutuskan untuk menjalani hidup tanpa kekerasan.

Jadi, Ia memutuskan untuk menerima ajaran Budha dan menjadi penganut yang setia. Kita mungkin sudah pernah mendengar kisah pertobatannya yang legendaris ini.

Raja Asoka yang sudah bertobat akhirnya bersumpah untuk mencegah umat manusia menggunakan kecerdasannya untuk tujuan jahat. Setelah itu, menurut legenda, Ia mendirikan sebuah perkumpulan yang terdiri dari sembilan pria untuk menjaga pengetahuan rahasia yang mereka miliki supaya jangan sampai jatuh ke tangan orang yang salah.

Maka dimulailah era pengetahuan rahasia di bawah pemerintahan dan pengawasan sang raja. Sejak itu hingga 2.000 tahun berikutnya, hasil penelitian seperti struktur materi, psikologi dan berbagai macam ilmu disembunyikan di dalam tirai yang bertopengkan sembilan pria yang dipercayakan dengan rahasia-rahasia besar ini, yaitu The Nine Unknown Men.


Masing-masing dari sembilan pria misterius tersebut diberi tanggung jawab untuk menjaga satu buku yang berbeda-beda. Bukan hanya diharuskan menjaga pengetahuan yang ada di dalam buku yang menjadi tanggung jawabnya, mereka juga diwajibkan untuk mengembangkan pengetahuan yang ada di dalamnya. Karena itu pengetahuan di dalam masing-masing buku itu berkembang dengan hebatnya hingga 2.000 tahun berikutnya.

Masing-masing buku tersebut memiliki bidang keilmuan yang berbeda-beda. Semuanya memiliki pengaruh luar biasa atas kehidupan umat manusia. Menurut kisah tradisional, sembilan buku tersebut memiliki subyek sebagai berikut :
1. Perang Propaganda dan Psikologi.
Rahasia mengenai propaganda dan perang psikologis diaplikasikan dalam sekumpulan pesan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi opini masyarakat luas. Teknik ini disebut sains yang paling berbahaya di dunia. Jika propaganda dan pengaruh yang diberikan telah membawa dampak, maka hal ini dapat membawa siapapun menjadi pemimpin atas seluruh dunia.
2. Fisiologi.
Yaitu ilmu yang mempelajari mekanisme, fisik dan fungsi bio kimia organisme hidup. Buku ini disebut memiliki instruksi bagaimana melakukan "Sentuhan kematian", yaitu pukulan yang dapat menyebabkan kematian akibat terbaliknya aliran darah ke syaraf. Menurut sebagian orang, cabang olahraga Judo tercipta akibat rahasia yang bocor dari buku ini.

3. Mikrobiologi.
Beberapa spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa buku ini tidak terbatas pada topik mikrobiologi saja, melainkan juga bioteknologi. Dalam beberapa versi legenda, air sungai gangga disebut dimurnikan dengan mikroba tertentu yang telah didesain oleh "kelompok sembilan" dan dilepaskan ke sungai itu dari markas rahasia di Himalaya.

Jadi para peziarah yang memiliki penyakit dan mandi di sungai ini tidak akan mempengaruhi peziarah yang sehat. Selain itu, kelompok sembilan ini dipercaya juga telah mengembangkan teknik Hidroponik dimana mereka dapat menumbuhkan sayur-sayuran yang dapat memberi makan penduduk pada masa kelaparan.
4. Alkemi.
Buku ini disebut menyimpan pengetahuan mengenai alkemi seperti mengubah logam menjadi emas. Di India, ada rumor yang behembus kencang bahwa selama masa kekeringan melanda atau bencana alam lainnya, organisasi-organisasi keagamaan di sana biasanya akan menerima sumbangan emas dalam jumlah besar dari sumber tak dikenal.

Rumor ini menjadi semakin misterius dengan adanya fakta bahwa jumlah emas di India ternyata melebihi jumlah kapasitas yang dapat dihasilkan pertambangan emas di wilayah itu.
5. Komunikasi.
Termasuk kemampuan untuk berkomunikasi dengan ekstraterestrial.
6. Gravitasi.
Buku ke-6 dari sembilan buku misterius ini sering disebut sebagai buku "The Vaiminaka Sastra" dimana di dalamnya disebut berisi instruksi untuk membuat Vimana, yang kita kenal juga sebagai "ufo masa purba dari India."
7.Kosmologi.
Buku ini menyimpan pengetahuan bagaimana caranya bergerak dengan kecepatan cahaya melewati ruang dan waktu. Dengan kata lain, time travel atau perjalanan lintas waktu. Bahkan legenda menyebutkan bahwa bukan hanya perjalanan lintas waktu, melainkan juga perjalanan intra dan inter galaktik.
8.Cahaya.
Buku ini membahas cara meningkatkan atau mengurangi kecepatan cahaya dengan tujuan untuk memanfaatkannya sebagai senjata.
9.Sosiologi.
Di dalamnya terdapat pengetahuan untuk mengetahui arah peradaban dan bagaimana cara memprediksi keruntuhannya.

Rahasia-rahasia pengetahuan yang ada di dalam buku tersebut dijaga dengan ketat oleh kelompok sembilan, ketika satu diantara mereka menjelang ajal, mereka akan meneruskan tanggung jawab menjaga buku itu kepada orang berikutnya yang ditunjuk. Dengan demikian, rahasia besar yang ada di dalamnya akan terjaga dengan aman.

Walaupun kedengarannya mustahil, namun banyak yang percaya bahwa teknologi dari perkumpulan ini dapat dilbuktikan dengan penemuan-penemuan artefak misterius di India. Mungkin kita pernah mendengar pilar besi di Delhi yang telah berumur ribuan tahun dan tidak berkarat. Pilar itu disebut dibuat dengan menggunakan teknologi dari the Nine Unknown Men.


Lalu, spekulasi berkembang selama berabad-abad mengenai keanggotaan perkumpulan ini. Salah seorang ilmuwan India bernama Jagdish Chandra Bose yang juga pioner dalam penelitian optik radio dan microwave diduga sebagai salah satu anggotanya, atau paling tidak pernah menerima petunjuk dari salah satu anggota kelompok sembilan.


Ilmuwan lain yang diduga sebagai anggotanya adalah Vikram Sarabhai, perintis program angkasa dan rudal pertahanan India.


Selain itu, ada dugaan kuat bahwa beberapa ilmuwan asing non India juga pernah menerima petunjuk atau pengetahuan dari The Nine Unknown Men. Dua orang diantaranya adalah Paus Silvester II dan Alexandre Emile John Yersin.
Paus Silvester II yang bernama asli Gerbert d'Aurilliac lahir tahun 920 Masehi. Selain seorang rohaniwan, ia juga seorang profesor di universitas Rheims. Konon sebelum ia menjadi Paus, ia pernah melakukan perjalanan ke India dimana ia memperoleh beberapa pengetahuan dan benda yang luar biasa.

Salah satu benda yang di dapatnya adalah sebuah tiruan kepala manusia dari perunggu. Kepala perunggu ini bisa menjawab Ya atau Tidak jika diajukan pertanyaan.

Menurut Paus Silvester, kepala perunggu ini dioperasikan dengan menggunakan mekanisme perhitungan matematika. Jadi, jika kita membandingkannya dengan mesin modern, maka kepala perunggu itu sama dengan mesin modern sistem binari. Sayang kepala mekanis itu hancur setelah kematian Silvester II dan rahasia pengoperasiannya juga ikut hilang.

Selain Paus Silvester II, Alexander Emile John Yersin juga diduga pernah menerima petunjuk atau nasehat dari kelompok sembilan.

Pada tahun 1890, Yersin melakukan perjalanan ke Madras dan disana, ia diduga menerima instruksi yang memampukannya untuk membuat serum kolera. Serum ini akhirnya menyelamatkan penduduk Madras yang terserang wabah kolera.
Sumber :
xfile-enigma.blogspot.com